Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Opung Luhut Happy, Bawa Kabar Baik

        Opung Luhut Happy, Bawa Kabar Baik Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemulihan ekonomi terus dilakukan. Hal itu terlihat dari pertumbuhan ekspor di kuartal pertama masih tumbuh positif. Kondisi ini didorong oleh pertumbuhan ekspor besi dan baja.

        Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, aktivitas ekonomi yang sempat terhenti selama penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) pada April-Juni lalu memberikan pukulan berat terhadap ekonomi nasional.

        Terjadi syok yang ditimbulkan dari sisi supply dan demand, sehingga menyebabkan recovery ekonomi yang berjalan cukup lama.

        Baca Juga: Berkah Covid-19, Pelanggan Baru First Media Bertambah 40%

        "Namun recovery ini bisa lebih cepat seandainya pemulihan ekonomi dunia bisa lebih cepat. Karena dampak positifnya bisa ke ekonomi Indonesia juga," kata Luhut dalam keterangan resminya kemarin.

        Meski begitu, ia memastikan kalau di sisi ekspor sampai dengan kuartal pertama 2020 masih tumbuh positif. Pertumbuhan ekspor antara lain didorong oleh pertumbuhan ekspor besi dan baja.

        "Sebagai hasil dari program hilirisasi pemerintah. Dorongan dari belanja pemerintah diharapkan bisa membuat pertumbuhan ekonomi tidak terus negatif, seiring dengan peningkatan belanja pemerintah untuk insentif dampak pandemi," kata Luhut. 

        Dia juga menekankan, agar semua pihak memiliki kepedulian dan sense of crisis. Terutama pada situasi seperti sekarang.

        Pemerintah akan terus mengevaluasi situasi perekonomian akibat dampak pandemi dari waktu ke waktu. Dan akan melakukan penyesuaian jika diperlukan demi memastikan ekonomi Indonesia tidak akan terpuruk akibat virus corona.

        "Pemerintah telah berupaya keras untuk memastikan perekonomian kita tidak jatuh. Pesan saya, bekerjalah secara holistik dan terintegrasi, kenali dulu masalahnya lalu segera putuskan dengan cepat dan tepat,” tegasnya.

        Luhut juga minta semua pihak untuk memberikan perhatian pada kesehatan masyarakat di masa pandemi.

        "Pelonggaran PSBB dilakukan dengan kehati-hatian tinggi dan kewajiban semua pihak untuk terus melanjutkan protokol kesehatan," ujar dia.

        Luhut juga menyebut, pemerintah bakal segera mengaplikasikan tata kenormalan baru di sektor transportasi. Terutama penerbangan. Langkah ini untuk menyeimbangkan okupansi yang turun drastis akibat pandemi corona.

        Baca Juga: Jokowi Ngeluh Lagi, Saran ProDEM: Mundurlah...

        "Saya akan bicara ekuilibrium keseimbangan dengan Lion Air, Garuda Indonesia, bagaimana perlahan new normal ini kita masuk, tapi tetap aman. Ekonomi juga jalan," kata Luhut.

        Menurutnya, protokol kesehatan menggunakan transportasi di tengah penanganan pandemi corona masih disempurnakan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

        Tata kenormalan baru di maskapai penerbangan ini perlu diimplementasikan, mengingat calon penumpang domestik dan internasional yang mulai meningkat. "Mengenai turis saya bicara dengan Lion Air, permintaan pesawat meningkat," ujar Luhut.

        Berdasarkan data terbaru yang dimiliki kementeriannya, kapasitas testing atau masyarakat yang mengikuti rapid test jumlahnya meningkat, rata-rata sebanyak 20.308 tes per hari.

        Fokus penanganan pemerintah pada pandemi corona saat ini, dari segi kuratif sudah ada 65 laboratorium pengujian.

        "Maka itu, pemerintah terusmenerus menggaungkan promosi kesehatan melalui sosial media dan media massa, serta upaya keseharian berbasis masyarakat (pemerintah daerah hingga RT/ RW)," tegas Luhut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: