Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        AHY Mau Masuk Kabinet, Demokrat: Kami Gak 'Ngemis-ngemis'

        AHY Mau Masuk Kabinet, Demokrat: Kami Gak 'Ngemis-ngemis' Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ramainya isu dan dorongan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk kabinet ditanggapi dingin Partai Demokrat. Partai berlambang mercy ini tidak perlu merespons berlebihan terkait masuknya Ketua Umum Demokrat itu ke pemerintah.

        Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Ossy Dermawan mengatakan, partainya tidak dalam posisi meminta atau mendorong-dorong. "Reshuffle hak Presiden," tegas Ossy, kemarin (11/7/2020).

        AHY memang gencar melakukan safari politik ke sejumlah tokoh saat ini. Mulai bersilaturahmi kepada Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, lalu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sampai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. 

        Baca Juga: AHY Jadi Menteri? Jokowi Ibarat Besarkan Anak Macan Terkam PDIP

        Terkait safari politik AHY, Ossy menjelaskan, silaturahmi politik ini sebenarnya dijadwalkan setelah Kongres Partai Demokrat, di Jakarta 15 Maret 2020. Namun, pascakongres, Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Jadwal silaturahmi politik pun ditunda.

        Staf pribadi SBY ini juga memastikan, langkah politik Demokrat akan dipimpin langsung AHY. "Tentu sebagai Ketum, AHY yang memimpin komunikasi Partai Demokrat lintas partai," ujarnya.

        Saat ini, marak analisis AHY berpotensi menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju. Ini terpantik dari isu reshuffle kabinet yang muncul atas pidato kejengkelan Presiden Jokowi terhadap kabinetnya yang bekerja biasabiasa saja di tengah pandemi Covid-19.

        Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, AHY punya peluang menjadi menteri di dalam Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Sepak terjangnya dalam kabinet dapat mendongkrak elektabilitas jika kelak AHY maju pada Pilpres 2024.

        "AHY pasti punya ambisi pada 2024 sampai (harus) keluar dari tentara. Dan kita sadari juga kondisi ketika dia begini-begini saja, artinya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dan masih ada bayang- bayang ayahnya," kata Yunarto dalam webinar bertajuk Reshuffle: Siapa Layak Diganti dan Menggantikan? kemarin.

        Yunarto menyarankan AHY menerima jika mendapat tawaran jabatan menteri dari Presiden Jokowi. "Alangkah bagusnya dalam konteks pandangan publik, sekadar untuk menjadi seorang calon presiden yang kuat, dia harus mencari panggung, salah satunya menjadi menteri," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: