Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waspadai Gejala Covid-19 Satu Ini, Bertahan Paling Lama

        Waspadai Gejala Covid-19 Satu Ini, Bertahan Paling Lama Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sejauh ini, virus corona atau Covid-19 telah mendominasi kehidupan kita di 2020. Dan orang-orang yang terinfeksi penyakit ini mungkin merasakan satu gejala bertahan lebih lama dibanding yang lain.

        Dilansir Express UK, Kamis (9/7/2020) lalu, sebuah makalah penelitian baru dirilis dan menghasilkan beberapa temuan. Data dikumpulkan dari 187 pasien yang dirawat karena Covid-19 di Rumah Sakit Regional Treviso di Italia pada Maret.

        Para ilmuwan menemukan bahwa sekitar dua pertiga atau 113 pasien, melaporkan kehilangan rasa dan bau selama dua minggu, sebelum dinyatakan positif Covid-19. Temuan ini mengejutkan para peneliti, karena hilangnya penciuman (anosmia) dan hilangnya rasa (dispepsia), pada awalnya tidak dianggap sebagai gejala umum Covid-19. 

        Baca Juga: Warning! Ruangan Tertutup Jauh Berbahaya Tularkan Covid-19

        Saat itu, Layanan Kesehatan Masyarakat (NHS) hanya mengumumkan batuk terus-menerus dan demam sebagai gejala utama penyakit. Empat minggu setelah terinfeksi, kira-kira setengah dari mereka mencatat bahwa mereka belum pulih sepenuhnya. 

        Dua belas dari 113 pasien mengatakan, kemampuan mereka untuk mencium atau merasakan tidak berubah atau lebih buruk dari sebulan sebelumnya. Sedangkan 46 orang lainnya berkomentar, hilangnya indra penciuman mereka tidak terlalu parah, tapi masih terasa.

        Kemudian, 55 orang yang tersisa mengatakan, indra mereka telah sepenuhnya pulih. Hasil temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Jama Otolaryngology - Head and Neck Surgery.

        "Perubahan indra penciuman atau rasa menunjukkan peningkatan dalam kebanyakan kasus selama perjalanan penyakit. Gejala-gejala ini masih yang paling sering dilaporkan oleh pasien Covid-19, empat minggu setelah pengujian," kata para penulis penelitian.

        Sebagai perbandingan, dari 113 pasien yang diperiksa, hanya 36 dari mereka yang melaporkan masih mengalami batuk satu bulan setelah infeksi. Untuk periode waktu yang sama, 26 dari mereka menyebut, mereka mengalami kesulitan bernapas dan hanya lima di antaranya yang merasakan demam. Rata-rata, pasien tidak bisa mencium atau mengecap rasa apa pun selama 11 hari. 

        Para peneliti, masih menggali lebih dalam hasil penelitian mereka untuk melihat apakah diagnosis lebih lanjut Covid-19, satu bulan ke depan, dapat menjelaskan hilangnya rasa atau bau secara terus-menerus.

        Baca Juga: Horor! Viral Mayat Pasien Covid-19 Dibuang pakai Buldoser

        Namun, data tersebut mengungkapkan tidak ada korelasi antara keduanya. Bahkan, muncul teori baru bahwa orang yang masih kehilangan bau atau rasa, mungkin tidak memiliki infeksi aktif.

        Sebagai gantinya, para peneliti mengatakan, dibutuhkan waktu bagi tubuh untuk memperbaiki dan meregenerasi indra, terlepas dari apakah virus telah meninggalkan tubuh atau tidak. Hilangnya rasa dan bau atau indra penciuman dan pengecap, kini dianggap oleh NHS sebagai salah satu gejala utama Covid-19.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: