Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Desa Penatasewu hingga Kini 0 Kasus Covid-19, Kok Bisa?

        Desa Penatasewu hingga Kini 0 Kasus Covid-19, Kok Bisa? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Desa Penatarsewu, TangguLangin, Kabupaten Sidoarjo, desa binaan PT Pertamina Gas (Pertagas), perusahaan terafiliasi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Pertamina (Persero), yang dikenal dengan kampung ikan asap, berpartisipasi aktif dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Lewat inisiatif warga, kampung ini berinisiatif membentuk satgas pencegahan Covid-19.

        Cholik, Kepala Desa Penatarsewu berujar, selain berupaya menanggulangi penyebaran Covid-19, keberadaan satgas ikut mengantisipasi dan mengatasi dampak yang ditimbulkan pandemi. Sejak 26 Mei 2020, Pemerintah Desa Penartarsewu menerapkan konsep Kampung Tangguh, selain aktif sosialisasi keliling terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), anggota satgas juga diberikan kewenangan untuk mengintervensi warga yang tidak patuh terhadap PHBS.

        "Kami mengadopsi program Satgas Semeru sesuai arahan Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa)," ujar Cholik.

        Baca Juga: Alert! WHO: Gejala Corona Mengkhawatirkan Ini Harus Diwaspadai

        Cholik mengatakan salah satu fungsi satgas di Kampung Tangguh adalah wani ngandani atau berani memperingatkan. Kalau yang tidak pakai masker saat beraktivitas di luar rumah, akan langsung ditegur.

        Selain wani ngandani, fungsi satgas yang lain adalah wani jogo (berani  menjaga), wani sehat, dan wani sejahtera (berani sejahtera).

        Choliq menuturkan bahwa upaya menjaga Kampung Ikan Asap dari penyebaran Covid-19 juga dilakukan lewat satgas wani jogo. Petugas di tingkat RT dan RW aktif menjaga akses keluar-masuk desa. Di pintu gerbang masuk desa, mencuci tangan dengan sabun dari wasfatel portable menjadi syarat yang harus dilakukan.

        "Kami juga aktif melakukan pengecekan suhu tubuh warga yang keluar-masuk dan secara selektif menanyakan kepentingan kunjungan warga lain ke desa," katanya.

        Selama penerapan PSBB hingga saat ini, pihak desa juga memutuskan untuk menutup layanan makan di tempat di Resto Apung Seba yang menjadi ikon desa ini. Satgas wani sejahtera yang dimiliki desa ini bergerak.

        Didampingi Pertagas, Resto Apung Seba mengubah konsep resto menjadi dapur umum. Selain menyediakan makanan untuk anggota satgas dan paramedis, mereka juga menerima pesanan katering dari perusahaan setempat serta membuka layanan pesanan melalui daring.

        "Alhamdulillah, meski sempat khawatir, konsep ini bisa menyambung keberlangsungan operasi di resto, bahkan pendapatan per bulan naik sedikit dibanding  biasanya," ujar Erni, salah satu anggota kelompok.

        Satgas wani sejahtera juga aktif bergotong-royong menyalurkan bantuan kepada warga yang rentan terdampak Covid-19 dari sisi ekonomi. Beberapa konsumen juga memesan makanan dari Resto Seba untuk disalurkan ke warga yang membutuhkan.

        Kini, kata Erni, Resto Seba tengah bersiap membuka layanan makan di tempat ketika new normal diterapkan oleh pihak desa. Pertagas pun ikut mendampingi dalam menyusun pedoman makan di Resto Seba selama adaptasi kebiasaan baru nanti.

        Konsep Kampung Tangguh di Kampung Ikan Asap ini menjadi salah satu kisah bagaimana sinergi masyarakat dan pelaku usaha bahu-membahu menghadapi pandemi. Choliq bersyukur, upaya sinergi dengan seluruh warga dan pemangku kepentingan termasuk dengan Pertagas hingga saat ini cukup berhasil mengantisipasi dampak kesehatan, sosial, maupun ekonomi di desanya.

        "Alhamdulilah, hingga saat ini, Desa Penatarsewu termasuk salah satu yang sudah dinyatakan 0 kasus Covid-19 di Sidoarjo. Semoga ke depan kita tetap tangguh dan berhasil melalui ini semua," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: