Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sistem Belajar Online Jabar Banyak Kendala, Termasuk Internet

        Sistem Belajar Online Jabar Banyak Kendala, Termasuk Internet Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Seluruh SMA/SMK di Jabar masih melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran secara daring, termasuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2020/2021.

        Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) Dedi Supandi mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan survei kepada orang tua dan peserta didik terkait kendala-kendala yang dialami selama PJJ. Menurut Dedi, dari survei itu terangkum tujuh kendala besar yang dirasakan orang tua maupun peserta didik.

        Pertama adalah orang tua terbebani kuota internet. Kemudian, orang tua kesulitan mendampingi anak dalam pembelajaran secara daring. Ketiga, orang tua berharap anak mandiri mengikuti PJJ. 

        Baca Juga: Wamendag: SDM Metrologi Mesti Siap Sokong Perdagangan

        "Kemudian peserta didik berharap pembelajaran tidak dipenuhi tugas. Yang menjadi kendala siswa adalah materi yang disampaikan harus komunikatif dan kontekstual. Baik orang tua dan siswa sulit berkomunikasi langsung dengan guru. Terakhir, ada beberapa SMA/SMK yang tidak memiliki akses internet," jelasnya kepada wartawan di Bandung, Jumat (17/7/2020).

        Dari berbagai kendala yang dialami orang tua dan peserta didik, pihaknya sudah menempuh sejumlah upaya. Tujuannya supaya pembelajaran daring berjalan optimal.

        "Kami menempatkan siswa, orang tua, pengawas, dan guru, masing-masing memiliki tugas. Kemudian semua pihak harus berinovasi, khususnya guru dalam menyampaikan materi secara interaktif. Kami juga sudah mengalokasikan biaya internet melalui dana BOS," ungkapnya.

        Senada dengan Ketua Pengurus Pusat Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Yanti Hartanto mengatakan bahwa pendidikan secara online masih efektif dilakukan di masa pandemi saat ini. Sistem pembelajaran jarak jauh diusahakan dilakukan secara optimal yang didukung perangkat penunjang yang tersedia dengan terus didampingi orang tua siswa.

        Berkenaan dengan permasalahan kuota internet, rencananya Golkar akan menyalurkan bantuan kuota internet ke berbagai sekolah.

        "Diusahakan kuota internet terpenuhi terus karena pendidikan jangan sampai terputus," tegas istri dari Menko Perekonomian Airlangga Hartanto.

        Menurutnya, pemerintah sedang mencari solusi sebagai upaya untuk mencari jalan terbaik dalam memasuki era new normal ini. Sekolah dari rumah dipastikan mendapatkan pelajaran yang terbaik bagi siswa.

        "Saya pikir belum bisa mengirim anak-anak kita ke sekolah dengan kondisi seperti ini," ujarnya.

        Dia menyebutkan prediksi sekolah pada awal Januari 2021. Jika belum memungkinkan, maka tetap dilakukan secara virtual.

        "Kita harus lebih mencuci tangan pada saat pandemi ini dan menjaga jarak, selalu memakai masker atau face shield di mana pun berada," imbuhnya.

        Pada saat yang sama, IIPG pun menyalurkan bantuan paket sembako bagi masyarakat terdampak Covid-19.

        "Ini dilakukan sebagai upaya PP IIPG mempererat tali silaturahmi. Di samping itu meringankan beban masyarakat yang terkena dampak pandemi. Termasuk agar masyarakat semakin sadar terhadap pentingnya menjaga kesehatan diri lingkungan, pergaulan sosial, terlebih dalam aplikasi adaptasi kebiasaan baru," kata Bendahara Umum DPD Golkar Jabar, Djoko S Roesponoedji.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: