Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gawat, Perang Besar Turki dan Mesir Makin Tak Terhindarkan

        Gawat, Perang Besar Turki dan Mesir Makin Tak Terhindarkan Kredit Foto: (Foto/Reuters)
        Warta Ekonomi, Kairo -

        Rupanya perang besar di Libya antara koalisi Tentara Nasonal Libya (LNA), militer Mesir dan Rusia melawan kubu Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA), Turki dan tentara bayaran dari Suriah semakin dekat terjadi.

        Sebab, secara tak terduga GNA dan Turki sudah mengerahkan pasukannya untuk mendekati wilayah basis utama LNA di Kota Sirte.

        Baca Juga: Gak Kasih Ampun, Mesir Kerahkan Rudal S-300 buat Benamkan Turki

        Dari pantauan yang dilakukan pada Minggu (19/7/2020), ratusan kendaraan perang GNA sudah berada di pintu gerbang untuk mengepung Sirte.

        Diperkirakan jumlahnya lebih dari 1000 pasukan dilengkapi senjata berat dan artileri darat berkaliber besar.

        GNA mulai bergerak dari Kota Misrata sejak sabtu, melalui pesisir laut Mediterania menuju Kota Tawergha, sekitar sepertiga dari perjalanan ke Sirte.

        Diinformasikan Al Arabiya, komandan militer GNA menyebutkan sedang manargetkan merebut wilayah Al-Jufra (sebelumnya ditulis Al-Jafra).

        Wilayah ini sangat penting untuk direbut, karena merupakan basis Pangkalan Udara LNA.

        Namun, dipastikan upaya GNA dan Turki tak bakal mudah, sebab LNA dan Mesir dikabarkan telah menempatkan pasukan perang untuk mempertahankan Sirte.

        Hanya saja sejauh ini belum ada konfrontasi senjata antara kedua pihak berkonflik.

        Sementara itu, ribuan tentara Raja Militer Afrika, Mesir dikabarkan telah siaga di perbatasan Libya. Mereka hadir dengan persenjataan darat lengkap dengan tank tempur.

        Selain itu, puluhan jet tempur Sukhoi juga telah dikerahkan militer Rusia untuk mendukung LNA dan Mesir menghajar GNA dan Turki.

        Kondisi di Libya kian memanas setelah GNA menolak ajakan Mesir dan negara lainnya untuk duduk bersama di Kairo guna menuntaskan pertempuran berdarah di Libya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: