Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Adian Minta Kursi di BUMN, Tengku Zul: Ini Politik Dagang Babi?

        Adian Minta Kursi di BUMN, Tengku Zul: Ini Politik Dagang Babi? Kredit Foto: IG @tengkuzulkarnain.id
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI, Tengku Zulkarnain atau Tengku Zul buka suara terkait pengakuan Menteri BUMN Erick Thohir perihal permintaan sejumlah petinggi partai politik agar kader mereka didudukkan sebagai komisaris BUMN.

        Termasuk pengakuan Erick yang tidak dapat mengakomodir nama-nama yang diusulkan Politisi PDIP Adian Napitupulu untuk menduduki kursi komisaris BUMN.

        Baca Juga: Erick Ogah Penuhi Permintaan Adian, Said Didu Langsung Ngetwit!

        Baca Juga: Cara Erick Pilih Bos BUMN Disorot, Akademisi: Adian Sudah Lupa...

        “Erick DIMINTA bagi bagi KURSI empuk Komisaris dan Jabatan di BUMN…? Politik “dagang babi”…? Anchooor…!” cuitnya dalam akun Twitternya, @ustadtengkuzul, Senin (20/7/2020).

        Sambungnya, ia menyebutkan bahwa BUMN merupakan milik rakyat. Karena itu, dalam pengelolaannya harus dilakukan secara profesional.

        “BUMN itu milik rakyat. Jika bangkrut rakyat juga yg merasakan. BUMN bukan milik kakek kalian. Tidak boleh seenaknya saja… Begitu kata Orang Medan…,” tulisnya.

        Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dengan mayoritas penduduk Indonesia adalah anak muda. Sewajarnya jika dunia birokrasi, khususnya di BUMN diisi oleh anak-anak muda yang memiliki kemampuan manajerial.

        “Saya pikir jangan dikotomi, seakan-akan ini eksperimen atau ini sebuah kebijakan yang sekedar menghibur sekelompok orang, bukan itu. Kalau kita lihat penduduk Indonesia mayoritas ini anak mudah,” ujar Erick dalam sesi wawancara yang diunggah dalam akun Instagramnya @erickthohir, Minggu (11/7/2020).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: