Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Iduladha di Tengah Pandemi, Anies Baswedan Ingatkan...

        Iduladha di Tengah Pandemi, Anies Baswedan Ingatkan... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyosialisasikan kepada masyarakat tentang pelaksanaan Hari Raya Iduladha pada masa pandemi Covid-19 agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, menuturkan, masyarakat hendaknya senantiasa khidmat dalam melakukan perayaan Hari Raya Kurban tersebut.

        Anies mengakui, pelaksanaan Hari Raya Iduladha tahun ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya gara-gara pandemi Covid-19.

        Baca Juga: Anies Baswedan Minta Warganya Ikhtiar Lawan Covid-19, Caranya...

        "Di tahun-tahun sebelumnya, kita mengikuti satu protokol saja, yaitu protokol syariat. Tata cara pemotongan yang sesuai dengan syariat Islam. Tahun ini ditambah dengan protokol kesehatan," kata Anies dalam webinar bertema "Shalat Iduladha dan Kurban di Masa Pandemi" yang berlangsung di Jakarta pada Rabu (29/7/2020).

        Anies menuturkan, semua masyarakat harus menyadari saat ini dunia sedang dalam kondisi wabah global. Dalam wabah global, kata dia, mengharuskan semua lapisan masyarakat untuk bisa saling menjaga. Sementara, masyarakat tetap wajib menjalankan dan mengamalkan semua yang terkait dengan ibadah kurban.

        "Nah, ibadah kurbaan ini di sisi lain ini adalah kesempatan untuk memastikan bahwa saudara-saudara kita yang berhak untuk menerima daging kurban, menerima dan semuanya melewati tanggung jawab untuk melaksanakan kurban dalam keadaan sehat dan aman. Sebelum pelaksanaannya sehat, sesudah pelaksanaannya sehat dan aman," kata Anies.

        Anies menjelaskan, semua pihak harus menaati protokol kesehatan ketika ingin memotong hewan kurban. Menurut Anies, ada harapan sekali bahwa di dalam pelaksanaan kurban nanti, semua ketentuan dilaksanakan dengan disiplin.

        Pertama, pemotongan hewan kurban dihadiri oleh panitia kurban saja yang dibatasi jumlahnya dan jangan sampai ada kerumunan yang bisa menimbulkan potensi penularan Covid-10. Pun kepada semua yang bertugas, harus menggunakan masker dan jaga jarak.

        Kedua, Anies menuturkan saat masyarakat membeli hewan kurban, sebisa mungkin dilakukan dengan berjarak. Berjarak itu artinya menitipkan kepada panitia untuk mencarikan atau membeli secara daring. Tujuannya adalah mengurangi potensi interaksi. Ketiga, kepada panitia dan seluruh lapisan masyarakat agar tidak berisiko melihat ke lokasi pemotongan.

        "Yang jangan di lokasi itu mereka, yaitu anak-anak, masyarakat berusia lanjut, lalu orang-orang yang memiliki penyakit bawaan. Dianjurkan dan kalau bisa diharuskan untuk tidak berada di lokasi pemotongan agar mereka-mereka yang berisiko bisa diselamatkan," ucap Anies.

        Tidak lupa, Anies juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta yang telah mengeluarkan fatwa tentang salat Iduladha dan penyembelihan hewan kurban saat pandemi Covid-19. Fatwa MUI Nomor 36 Tahun 2020 ini harus dijadikan sebagai rujukan kepada semua masyarakat karena Jakarta masih merupakan salah satu tempat banyak ditemukan kasus positif Covid-19.

        "Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan juga tentang apa yang kita kerjakan di Jakarta. Setiap hari kita mendengarkan laporan ada kasus baru di Jakarta. Hari ini angkanya juga agak besar yaitu di atas 400. Ini nanti akan diumumkan sore ini jumlah persisnya itu akan ada 584 kasus baru, maka harus berhati-hati," kata Anies.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: