Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nah Lho, Opung Luhut Dikepret Faisal Basri: Omong Kosong!

        Nah Lho, Opung Luhut Dikepret Faisal Basri: Omong Kosong! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ekonom senior, Faisal Basri, melontarkan kritikan keras terkait keyakinan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), yang menyebut Indonesia bisa menjadi produsen baterai terbesar dunia.

        Menurut dia, sebuah industri baterai bisa tumbuh dengan baik di tempat yang sudah banyak menggunakan baterai seperti mobil dan motor listrik.

        Baca Juga: Gak Main-Main, Alasan RI Gak Lockdown Dibongkar Luhut, Ngeri Bos!

        Baca Juga: Menko Luhut Ancam Ganti Bos BUMN Kalau Main-Main dengan TKDN!

        Sambungnya, sementara itu, industri otomotif berbasis listrik di Indonesia belum tumbuh dengan baik. Terlebih, kebijakan yang mendukung tumbuhnya industri ini pun belum dilakukan secara maksimal.

        "Nah, Pak Luhut mimpi, mau bikin industri baterai terbesar di dunia ya hampir mustahil. Jadi produsen baterai terbesar di dunia? Omong kosong. Negara dapat apa? Nggak dapat apa apa, kecuali heboh-hebohnya," ucapnya dalam webinar, Rabu (29/7).

        Selain itu, ia mengatakan Luhut dinilai memiliki porsi besar dalam menentukan kebijakan hilirisasi pertambangan di Indonesia. Bahkan, seolah-olah LBP punya peran lebih besar dari Menteri ESDM Arifin Tasrif.

        "Pak Luhut ngomongnya hilirisasi, hilirisasi. Wajib, wajib, wajib. Nanti yang untung siapa? Indonesia nggak dapat apa-apa. Saya nggak tahu sekarang menteri pertambangannya (ESDM) Pak Luhut atau Pak Tasrif. Karena yang lebih sering saya dengar adalah Pak Luhut," ujarnya.

        Ia berpandangan, kebijakan hilirisasi tambang justru bertolak belakang dengan kondisi industri manufaktur di Indonesia yang terus terperosok. 

        Jadi hilirisasi itu untuk menopang industrialisasi di China. Sadar nggak sih kita?" tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: