Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mark Zuckerberg Takut TikTok Dilarang di AS, Lho Kenapa?

        Mark Zuckerberg Takut TikTok Dilarang di AS, Lho Kenapa? Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Permasalahan TikTok yang memanas di AS rupanya cukup menyentil bagi miliarder Facebook, Mark Zuckerberg. Dilaporkan, Zuck mengatakan kepada karyawannya bahwa ia sangat khawatir mengenai implikasi dari kemungkinan larangan TikTok di seluruh AS.

        Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Jum'at (7/8/2020) BuzzFeed melaporkan bahwa Zuck membahas tentang TikTok pada pertemuan dengan karyawan Facebook.

        Baca Juga: Bos TikTok Dibela Pemerintah China, Bakal Ada Pembalasan untuk AS

        Sebagaimana diketahui, Trump telah mengancam akan melarang TikTok di AS karena hubungannya yang buruk dengan China. Trump juga bersikeras untuk melarang atau membeli TikTok.

        "Saya hanya berpikir itu adalah preseden jangka panjang yang sangat buruk, dan itu perlu ditangani dengan hati-hati dan gravitasi apapun solusinya," kata Zuckerberg.

        "Saya benar-benar khawatir ... itu bisa sangat berdampak pada konsekuensi jangka panjang di negara-negara lain di seluruh dunia," tambahnya lagi.

        Hingga kini, perusahaan induk TikTok, ByteDance, sedang berjuang untuk menyerahkan TikTok atau melepas diri dari operasinya pada 15 September. Jika mereka tidak memenuhi tenggat waktu itu, Trump mengatakan dia akan memberlakukan larangan nasional pada aplikasi TikTok.

        Saat karyawan Facebook menyinggung kepada Zuck apakah Facebook tertarik untuk mengakuisisi TikTok, Zuck menolak membahas hal itu. Sementara itu, laporan baru-baru ini menilai TikTok secara keseluruhan bisa terjual antara USD30 miliar (Rp440 triliun) dan USD50 miliar (Rp733 triliun), dan porsi Microsoft antara USD10 miliar (Rp146 triliun) dan USD30 miliar.

        Microsoft telah muncul sebagai pelopor dalam diskusi dan secara terbuka mengonfirmasi tertarik untuk membeli operasi TikTok di AS, Australia, Kanada, dan Selandia Baru.

        Sejak TikTok muncul di AS pada tahun 2018, TikTok telah mendominasi pasar dan mengungguli sosial media lainnya seperti Instagram milik Facebook. Perwakilan Facebook mengatakan pada Juli 2019 bahwa TikTok adalah salah satu pesaing utamanya. Sejak itu, Facebook telah bekerja pada fitur yang bersaing untuk mengambil TikTok.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: