Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan terus dilanjutkan pada 2021. Dalam Rancangan APBN (RAPBN) 2021, pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp356,5 triliun.
"Anggaran itu, diarahkan untuk, pertama, penanganan kesehatan dengan anggaran sekitar Rp25,4 triliun untuk pengadaan vaksin antivirus, sarana dan prasarana kesehatan, laboratorium, litbang, serta bantuan iuran BPJS untuk PBPU," ujar Jokowi di Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Kedua, lanjut Jokowi, untuk perlindungan sosial pada masyarakat menengah ke bawah sekitar Rp110,2 triliun, melalui program keluarga harapan, kartu sembako, kartu prakerja, serta bansos tunai.
Baca Juga: Jokowi Berapi-api: Ekonomi 2021 Diproyeksikan Tumbuh 4,5-5,5%
Baca Juga: Sri Mulyani Berbagi Resep, Jokowi Selamat dari Krisis 1998
"Ketiga, sektoral kementerian/lembaga dan pemda dengan anggaran sekitar Rp136,7 triliun, yang ditujukan untuk peningkatan pariwisata, ketahanan pangan dan perikanan, kawasan industri, pengembangan ICT, pinjaman ke daerah, serta antisipasi pemulihan ekonomi," tambahnya.
Keempat, dukungan pada UMKM sekitar Rp48,8 triliun, melalui subsidi bunga KUR, pembiayaan UMKM, penjaminan serta penempatan dana di perbankan. Kelima, pembiayaan korporasi sekitar Rp14,9 triliun, yang diperuntukkan bagi lembaga penjaminan dan BUMN yang melakukan penugasan.
"Keenam, insentif usaha sekitar Rp20,4 triliun, melalui pajak ditanggung pemerintah, pembebasan PPh impor, dan pengembalian pendahuluan PPN," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: