Gempa dengan magnitudo 5,0 melanda Jember, Jawa Timur pada Sabtu (15/8/2020) siang. Apa penyebab di balik peristiwa alam itu?
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, gempa bumi yang terjadi di Selatan Kabupaten Jember akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktifitas subduksi lempeng Indo-Australia," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, Sabtu (15/8/2020).
Baca Juga: Hari MKG ke-73, BMKG Jangan Lengah di Masa Pandemi
Baca Juga: Ledakan Beirut Setara dengan Gempa 3,5 Skala Richter
Rahmat menyatakan hasil analisis sumber menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik atau Thrust Fault.
Dari penelitian BMKG, guncangan gempa dirasakan warga di daerah Jember skala Modified Mercalli Intensity (MMI) III Karangkates, Banyuwangi, Lombok Barat, Denpasar dan Kuta Selatan.
"Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut," ujarnya.
Hingga pukul 14.47 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya delapan kali aktivitas gempa susulan atau aftershock.
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, warga juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibatkan gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," terangnya dilansir Antara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna