Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Slamet 212 Jengkel Soal Logo HUT RI, Istana: Otaknya di Dengkul..

        Slamet 212 Jengkel Soal Logo HUT RI, Istana: Otaknya di Dengkul.. Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin buka suara terkait tuduhan logo HUT RI ke-75 yang dianggap menyerupai salib.

        Diketahui, Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif, sempat mengaku jengkel terkait  logo tersebut yang meyerupai salib.

        Baca Juga: PA 212 ke Jaksa Fedrik: Doakan Kebaikan Saja

        Baca Juga: Slamet 212 Jengkel Logo HUT RI Mirip Salib

        "Iya dong (mirip), apa alasannya logo mirip simbol agama tertentu," kata Slamet Ma'arif, Kamis, 13 Agustus 2020.

        Terkait itu, Ngabalin pun mengunggah video klarifikasi di akun twitter miliknya, @Alingabali1. Melalui keterangan video itu, Ngabalin tak habis pikir oleh orang-orang yang menuduh logo tersebut berbentuk salib.

        “Kenapa masih ada saja yang belum paham ya APA BEDANYA OTAK & DENGKUL? yang biasa berpikir terbalik itu apa ya?-koq bisa ya OTAKNYA ditaro ke DENGKUL dan DENGKULNYA ditaro ke OTAKNYA,” tulis Ngabalin, seperti dikutip, Selasa (18/8).

        Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa logo tersbeut bukan gamabr salib, melainkan karya seni para seniman terbaik.

        “Logo ini murni dan resmi asli bukan salib. Ini sebuah karya seni yang dibuat dan dilakukan oleh teman-teman anak-anak Indonesia yang memiliki kemampuan karya seni luar biasa. Jauhkan dari pikiran-pikiran penuh kecurigaan, kebencian,” katanya.

        Lebih lanjut, ia menilai kecurigaan terkait logo tersebut merupakan sikap yang berlebihan. “Mencurigai logo tersebut berbentuk salib disebut bisa menyesatkan umat. Semua diksi yang menyesatkan umat dan rakyat itu tidak boleh lagi beredar. ujarnya.

        Kemudian, ia pun memberikan perumpamaan perempatan jalan yang juga mirip simbol salib.

        “Saya mau bilang juga jangan-jangan nanti ada perempatan jalan, persimpangan di dekat rumahmu, kau bilang lagi itu bentuk salib. Jangan kau jalan di atas salib itu. Karena jalan itu berbentuk salib,” sindirnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: