Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan, rotasi dan pergantian kabinet (reshuffle) sepertinya akan dilakukan Presiden Jokowi setelah pergantian Panglima TNI. Sementara, pergantian Kapolri akan dilakukan sesuai jadwal, yakni setelah pensiunnya Jenderal Idham Azis pada awal Januari 2021.
Neta mengklaim, informasi yang diperoleh lembaganya berasal dari berbagai sumber. Ia menyebut, sedikitnya ada 11 hingga 18 anggota kabinet yang akan bergeser dan berganti.
Baca Juga: Relawan Jokowi Cetus: Marah-marah Mulu, Obatnya Reshuffle Pak!
"Yang jadi pertanyaan menjelang reshuffle kabinet ini adalah, ada apa dengan Program Cadangan Ketahanan Pangan yang dipercayakan Jokowi kepada Prabowo? Apakah ini pertanda pada reshuffle ini Prabowo akan digeser menjadi Menteri Pertanian," kata Neta, Jumat (21/8/2020).
Sebab, lanjut Neta, berkaitan dengan rencana reshuffle itu beredar kabar bahwa setelah digantikan Jenderal Andika Perkasa, Panglima TNI Hadi Tjahjanto akan menjadi Menteri Pertahanan meski ada pula yang menyebutkan yang bersangkutan akan menjadi Menteri Perhubungan.
"Semula, pascadigeser dari Panglima TNI, Hadi akan istirahat sebagai Dubes RI di Prancis, tapi Jokowi tetap memintanya di Tanah Air untuk masuk ke kabinet," ungkapnya.
Lebih lanjut Neta mengatakan, nama-nama baru dan wajah lama disebut sebut pula akan masuk ke kabinet hasil reshuffle, seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) putra Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mantan Cawapres Prabowo, Sandiaga Uno, serta wajah baru lainnya. Menurutnya, jumlah menteri dari anggota Polri diperkirakan juga akan bertambah dalam kabinet hasil reshuffle ini.
Dia juga mengatakan, dari informasi yang diperoleh IPW, sedikitnya ada 11 menteri Jokowi yang akan di-reshuffle dan paling banyak 18. Di antaranya Menteri Perhubungan, Menteri Koperasi, Menkumham, Menpora, Mendikbud, Menteri Pariwisata, Menteri Perdagangan, Menaker, Mensos, Menteri Kominfo, Menkes, Menteri Perindustrian, Menneg BUMN, dan Menteri Agama. PDIP disebut-sebut akan mendapat tambahan jatah menteri. Bersamaan dengan itu, Panglima TNI yang baru akan dilengkapi dengan jabatan Wakil Panglima TNI.
Neta mengatakan, pascapandemi Covid-19 dan new normal akan dijadikan momentum bagi Jokowi untuk mengevaluasi semua kinerja jajaran pemerintahannya. "Sehingga diharapkan setelah Desember 2020 hingga ke depan, kinerja pemerintah Jokowi jauh lebih baik lagi dalam menata perekonomian maupun keamanan bangsa Indonesia," pungkas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum