Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lebih dari 7,5 Juta Warga Hong Kong Siap Diuji Covid-19

        Lebih dari 7,5 Juta Warga Hong Kong Siap Diuji Covid-19 Kredit Foto: IStock
        Warta Ekonomi, Hong Kong -

        Hong Kong telah memulai program pengujian Covid-19 massal sukarela gratis bagi 7,5 juta warganya dengan bantuan staf medis dari China. Pengujian ini digelar meski ada kritik bahwa langkah itu tidak efektif dan dapat disalahgunakan untuk pengawasan oleh Beijing.

        Salah satu serikat pekerja kesehatan Hong Kong mengkritik langkah pengujian massal itu sebagai sebuah pemborosan sumber daya yang tidak efisien. Para aktivis mengatakan sumber daya itu dapat digunakan untuk mengumpulkan sampel DNA.

        Baca Juga: Taipan Hong Kong Terharu Dapat Dukungan, Ini Pesan Menyentuhnya

        Pemimpin serikat pekerja Winnie Yu telah meminta orang-orang untuk tidak berpartisipasi dan mengatakan kepada wartawan bahwa pengujian besar-besaran pada dasarnya dilakukan untuk menyenangkan Beijing.

        "Mereka akan melakukan apa pun yang mereka bisa untuk menyenangkan pemerintah pusat China, bahkan jika itu berarti menempatkan politik di atas segalanya," katanya sebagaimana dilansir BBC.

        Beberapa aktivis telah menyuarakan kekhawatiran bahwa sampel tersebut dapat digunakan untuk mengambil data pribadi dan DNA penduduk.

        Aktivis pro-demokrasi terkemuka Joshua Wong juga mendesak orang-orang untuk memboikot pengujian sukarela tersebut. Dia mengatakan pengujian itu "memicu lebih banyak kekhawatiran bahwa rencana itu adalah pengumpulan DNA skala besar", menciptakan cara untuk "rezim pengawasan gaya China".

        Pihak berwenang telah menepis kritik tersebut sebagai kampanye kotor.

        Hong Kong sejauh ini berhasil menjaga virus pada tingkat yang relatif rendah dengan hanya di bawah 5.000 infeksi yang dikonfirmasi. Tetapi, ada kekhawatiran bahwa beberapa gelombang yang lebih kecil dapat menyebabkan wabah yang lebih besar yang kemudian bisa lepas kendali.

        Pihak berwenang berharap upaya pengujian universal akan memberikan gambaran akurat tentang penyebaran dan membantu mengatasi pandemi.

        Pengujian berlangsung pada Selasa (1/9/2020) dengan lebih dari setengah juta penduduk sejauh ini telah mendaftar. Hong Kong memiliki populasi sekitar 7,5 juta.

        Petugas kesehatan mengambil sampel di lebih dari 140 pusat pengumpulan di seluruh kota.

        China sebelumnya telah menguji seluruh populasi Wuhan, kota yang mengalami wabah pertama dan terburuk di negara itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: