Gak Gubris Lonjakan Kasus Corona, India Bakal Buka Taj Mahal
Taj Mahal akan kembali dibuka untuk turis mulai 21 September mendatang setelah enam bulan ditutup akibat pandemi virus Corona. Hal itu diungkapkan seorang pejabat senior otoritas setempat.
Monumen yang berada di Agra, negara bagian Uttar Pradesh sebelah utara India, akan memungkinkan menarik 5.000 pengunjung per hari yang akan dibagi menjadi dua slot masing-masing menjadi 2.500 pengunjung.
Baca Juga: Himalaya Berguncang, Tank-tank China Diarahkan ke India
Pembukaan ini akan menerapkan pedoman jarak sosial yang ketat, sesuai dengan prosedur operasi yang ditetapkan oleh otoritas distrik.
"Sebelum penguncian, monumen memiliki 70.000 pengunjung pada akhir pekan dan sekitar 40.000 pada hari kerja, tetapi kami harus membatasi pengunjung untuk menahan penyebaran virus Corona," kata , arkeolog pengawas pada Survei Arkeologi India (ASI) di Agra, Vasant Swarnkar, kepada CNN yang dinukil CGTN, Kamis (10/9/2020).
Menurut ke Swarnkar, sementara monumen lain yang dilindungi ASI di seluruh India dibuka pada Juli, Taj Mahal tetap ditutup karena jatuh ke dalam "zona penyangga," sebuah area yang ditentukan oleh otoritas distrik sebagai berisiko lebih tinggi penyebaran virus Corona jika pertemuan publik diizinkan.
Pengunjung akan diberikan e-tiket dan harus menggunakan pembayaran digital, akan ada pembatasan pada kerumunan dan fotografi kelompok. Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan untuk memastikan pengunjung selalu asimtomatik dan memakai masker.
Monumen akan dibersihkan secara berkala.
Hingga Selasa, Agra memiliki 3.548 kasus Covid-19, termasuk 110 kematian, menurut buletin kesehatan distrik setempat.
India telah mendaftarkan 4.370.128 kasus virus Corona dengan 73.890 kematian dan 3.398.844 dinyatakan, menurut kementerian kesehatan setempat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto