Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        25 Tahun Berkiprah, Foodex Fokus Kembangkan Cita Rasa Nusantara

        25 Tahun Berkiprah, Foodex Fokus Kembangkan Cita Rasa Nusantara Kredit Foto: Dok. Foodex
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tahun 2020 dianggap sebagai tahun ujian terberat bagi seluruh industri di Tanah Air. Tak terkecuali industri kuliner. Dengan mewabahnya virus Covid-19 sejak April 2020 banyak usaha resto and cafe yang terpukul. 

        Sepanjang periode April-Juni 2020 pola hidup masyarakat sudah banyak berubah. Termasuk perubahan pola konsumsi. Sepanjang masa physical distancing, hampir semua masyarakat melakukan in house dining dan melakukan stock up untuk bahan baku masak. Alhasil, bisnis resto and cafe sepi pengunjung. Baca Juga: Negara Ini Rela Bayar Influencer buat Sosialisasi Covid-19

        Lalu apakah bisnis kuliner yang berada di hulu, seperti produsen bumbu dan bahan makanan ikut terpukul? Ternyata tidak demikian. Jenny Rusli, Business Development Director PT Foodex Inti Ingredients (Foodex) mengungkapkan, memang selama pandemi ini membawa dampak besar untuk pola konsumsi masyarakat. 

        “Kami (Foodex) secara bisnis tetap tumbuh cukup positif selama pandemi ini,” ungkap Jenny, dalam keterangan media, Jumat (11/9/2020). 

        Menurutnya hal itu disebabkan karena Foodex melayani business to business industry dimana bahan-bahan yang diolah dapat dipakai di industri mie instan, snack, daging olahan dan horeaca (hotel, restaurant & cafe). 

        Comercial Director PT Foodex Inti Ingredients Richard Kusuma menambahkan, Foodex cukup optimis untuk terus menggarap pasar food seasoning dan food ingredients di Indonesia. Alasannya karena memang industri tersebut memiliki pasar yang cukup besar. Apalagi Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki cita rasa kuliner yang unik dan beragam (dari Sabang hingga Merauke). 

        “Boleh dibilang hampir setiap segmen industri memiliki kekhasan tersendiri. Apalagi segmen food service dimana setiap restaurant pasti memiliki keunggulan rasa tersendiri,” ujar Richard Kusuma.

        Menurut Richard, pihaknya tetap optimis untuk terus mengembangkan produk-produknya. Tahun depan perusahaan menargetkan perkembangan sekitar 15% dari saat ini. Pihaknya percaya bahwa pandemi akan segera teratasi dan market secara otomatis akan membaik. Dengan membaiknya kondisi pandemi, industri retail dan F&B akan berkembang baik, dan spending power masyarakat akan meningkat. 

        Richard juga mengungkapkan bahwa industri makanan akan tetap stabil dan cenderung meningkat, sedangkan food service akan meningkat jauh dibandingkan tahun ini. Dengan misi menjadi solution provider bagi customer, Foodex  tak pernah berhenti melakukan inovasi produk dan servis guna membantu pelanggan. Selain melakukan launching product, Foodex juga melakukan cost rationalization maupun quality improvement sebagai langkah strategis dalam mencapai target pertumbuhan bisnis. 

        Saat ini Foodex yang memiliki pabrik di Kawasan Industri Delta Sillicon 3, Lippo Cikarang Bekasi mampu memproduksi food seasoning (savory & sweet), flavor ingredients, meat extracts, dan sauce sebesar 1.000 ton per bulan. Dengan kapasitas produksi sebesar itu, menurut Richard, pihaknya akan terus memberikan kontribusi terhadap perkembangan cita rasa kuliner di Indonesia.

        Jenny menambahkan, PT Foodex Inti Ingredients (Foodex) terus melakukan inovasi dan peningkatan layanan kepada para pelanggannya melalui produk yang konsisten dan produk yang lebih inovatif. Saat ini perusahaan sudah mendapatkan sertifikasi FSSC 22000 versi 5. 

        “Sertifikasi ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan produk dengan kualitas tinggi,” imbuh Jenny Rusli.

        Selama 25 tahun terakhir ini, Foodex juga telah mengukir sejumlah prestasi penting sebagai pemain industri utama di industri bahan makanan Indonesia. Pencapaian utama tersebut adalah Foodex tercatat dalam 3 besar pemasok bumbu dan bahan makanan teratas di Indonesia dan selanjutnya juga menjadi salah satu perusahaan regional terkemuka di ASEAN untuk bahan penyedap makanan. Lalu, Foodex juga sudah membangun membangun organisasi yang kuat dan produktif. Dan yang perlu dicatat pula adalah Foodex  terus menghasilkan produk baru yang inovatif sekaligus menawarkan kontribusi positif bagi pelanggannya. 

        Menurut Jenny, dalam lima tahun ke depan, Foodex akan melebarkan pasar ekspornya dan memperkenalkan cita rasa tradisional Indonesia kepada dunia. Produsen pasta sambal tradisional sekarang memiliki umur simpan enam bulan hingga satu tahun (dalam suhu tertentu) yang memungkinkan untuk diekspor ke pasar luar negeri. 

        “Saat ini, hingga 85% pasar Foodex masih di tingkat lokal dan sisanya sebagian besar ditujukan ke pasar Timur Tengah dan ASEAN,” jelas Jenny. 

        Foodex berharap dapat meningkatkan pangsa pasarnya di luar negeri dalam lima tahun ke depan. Produk seperti pasta sambal tradisional, saus, dan ekstrak daging alami bersertifikat halal sehingga lebih mudah untuk menembus pasar tersebut. Harapannya skstrak daging alami dapat digunakan secara luas dalam mi instan, bouillon, dan sup instan. 

        PT Foodex Inti Ingredients sebagai salah satu produsen penyedap makanan dan bahan makanan terkemuka di Indonesia memiliki komitmen yang kuat terhadap kualitas dan mematuhi proses produk sesuai dengan praktik manufaktur yang baik (GMP) dengan jaminan halal di bawah MUI.  Keamanan pangan yang dijamin di bawah Sertifikasi FSSC versi 5, perusahaan siap memberikan kepada enam kategori produk yaitu bumbu bahan rasa sambal, saus, bumbu ekstrak daging, bahan fungsional dan makanan siap santap.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: