Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Omongan Anies Dibantah Mentah-Mentah, Airlangga: Sama Sekali Gak Benar!

        Omongan Anies Dibantah Mentah-Mentah, Airlangga: Sama Sekali Gak Benar! Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, kembali menyampaikan fasilitas kesehatan dan daya tampung rumah sakit di Indonesia termasuk DKI Jakarta akan terus ditingkatkan kapasitasnya. Hal ini terutama dalam menghadapi pandemi COVID-19.

        Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 meminta semua pihak untuk tak mengatakan kapasitas rumah sakit tidak mampu menampung pasien COVID-19.

        Baca Juga: Budi Hartono Surati Jokowi, Said Didu: Gejala, Orang Terkaya Mau Atur-Atur Kebijakan

        Baca Juga: Aneh! Mentang-Mentang Anies yang Bicara, Anak Buah Jokowi Menyerang Berjamaah

        "Jadi, jangan sampai mengatakan sistem kesehatan kita tidak mampu. Itu sama sekali tidak," kata Airlangga dalam program “Crosscheck From Home bertajuk 'Anies Rem Darurat, Ekonomi Tercekat?'” secara virtual, Minggu 13 September 2020.

        Airlangga menekankan, fokus utama pemerintah jelas untuk memastikan bahwa sektor kesehatan Indonesia tetap kuat untuk menghadapi peningkatan jumlah pasien COVID-19. Tidak hanya di Jakarta, bahkan daerah-daerah lain.

        "Karena pemerintah siapkan dana di sektor kesehatan Rp78 triliun. Itu langsung tersedia dan setiap saat bisa di-deploy dan seluruh rumah sakit di Jakarta siap dan Wisma Atlet sudah kita tingkatkan kapasitasnya," jelas dia.

        Baca Juga: Airlangga Hartarto Dibilang Cetek sama Rizal Ramli

        Kemudian, ia melanjutkan, tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Jakarta juga mencapai 75,2%. Angka tersebut lebih tinggi dari tingkat nasional yang hanya 71,4%. 

        Adapun fatality rate atau tingkat kematiannya hanya sebesar 2,7%. Data ini lebih rendah dari tingkat nasional yang sebesar 4%.

        "Artinya kita perlu melakukan komunikasi publik yang tidak menimbulkan gejolak, baik di masyarakat maupun di dunia perekonomian yang sangat rentan dengan sentimen negatif," ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.

        Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sempat mengatakan fasilitas kesehatan atau tempat tidur rumah sakit untuk isolasi pasien COVID-19 di Jakarta tak lagi bisa menampung. Hal ini akibat tingkat penyebaran yang terus tumbuh cepat. Maka itu, Anies menekankan perlunya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibu Kota.

        "Bila situasi ini berjalan terus tidak ada pengereman maka dari data yang kita miliki itu bisa dibuat proyeksi tanggal 17 September tempat tidur isolasi yang kita miliki akan penuh dan sesudah itu tidak akan mampu menampung pasien COVID-19 lagi," kata Anies di Jakarta, Rabu, 9 September 2020.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: