Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wadidaw! Poyuono Main Api, Sekarang Bawa-Bawa Isu Pelanggaran HAM Prabowo

        Wadidaw! Poyuono Main Api, Sekarang Bawa-Bawa Isu Pelanggaran HAM Prabowo Kredit Foto: Antara/Irfan Maulana
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus Gerindra Arief Poyuono membuat pernyataan yang kontoversial, yakni bicara soal Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan menyinggung soal pelanggaran HAM masa lalu.

        Bahkan, dalam keterangan yang diterima, Rabu (16/9/2020), Poyuono masih mengatasnamakan dirinya sebagai Waketum Gerindra.  Baca Juga: IHSG Rontok, Pak Prabowo Harus Jadikan Wagub Riza Gubernur, Ganti Si Anies

        Menurutnya, Gerindra perlu mempersiapkan dengan matang pencalonan Praboeo di Pilpres 2024. Ia menilai Gerindra perlu 'membersihkan' nama Prabowo dari tuduhan pelanggaran HAM 1998 lalu.

        "Mumpung masih ada waktu panjang. Partai harus mengupayakan kekuatan hukum tetap yang menyatakan Prabowo Subianto bersih dan tidak terlibat dalam kerusuhan Mei 1998 yang berbau SARA dan tidak terlibat dalam penculikan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang sampai saat ini masih hilang," katanya. Baca Juga: PSI Dukung Keponakan Prabowo di Pilkada Tangsel

        Menurutnya, kekalahan Prabowo dalam dua Pilpres sebelumnya dikarenakan kasus pelanggaran HAM yang sering dimunculkan. Isu itu, menurutnya, selalu berhembus di setiap gelaran Pilpres.

        "Sebagaimana telah terjadi, pada Pilpres dan Pemilu tahun 2014 dan 2019, isu terkait kasus penculikan dan pembunuhan aktivis 1998 berhembus kencang. Lalu juga kerusuhan Mei, yang disebut-sebut didalangi oleh Prabowo Subianto. Ada juga fitnah bahwa dia adalah pelaku utama kerusuhan Mei," ujar Poyuono.

        "Dia dituding melakukan kejahatan-kejahatan yang sampai saat ini masih simpang siur, apakah dia dalang dan pelaku penculikan dan pembunuhan para aktivis, kan belum ada pengadilannya. Setiap Pemilu, setiap Pilpres, selalu dibuka kasus penculikan, kasus kerusuhan Mei, bahwa diduga dalangnya Prabowo," imbuhnya.

        Lebih lanjut, ia mengatakan satu-satunya jalan Prabowo menang Pilpres 2024 adalah membebaskan diri dari isu HAM masa lalu.

        Bahkan, ia juga menyinggung keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang ditunjuk sebagai Waketum diharapkannya bisa membawa Gerindra semakin maju.

        "Harus ada keputusan hukum yang tetap, yang menyatakan apakah Prabowo terlibat atau tidak di dalam pembunuhan dan penculikan aktivis, dan juga kerusuhan Mei. Karena itu saya sangat berharap bahwa dari trah keluarga Prabowo itu lahir pemimpin seperti Saraswati, keponakannya, yang nantinya akan memimpin Partai Gerindra ke depan dan menjadi partai yang kuat, sangat maju," ungkapnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: