Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Balas Langkah AS di Guam, China Kerahkan 300 Kapal Perangnya

        Balas Langkah AS di Guam, China Kerahkan 300 Kapal Perangnya Kredit Foto: Wikimedia Commons/Tyg728
        Warta Ekonomi, Hong Kong -

        Ketegangan di Laut China Selatan makin meningkat usai Amerika Serikat (AS) mengerahkan 11.000 tentaranya untuk berlatih di Guam.

        China marah besar dan mengumumkan kepada rakyatnya untuk 'siap-siap berperang' di Indo-Pasifik yang meliputi Laut China Selatan dan Timur.

        Baca Juga: Alamak, Film Mulan Justru Kurang Laku di Bioskop China

        Bukannya berusaha meredakan, kini AS menyiapkan game changer untuk membalikkan keadaan di Laut China Selatan lewat ratusan kapal perang mereka.

        Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Express, rencana tersebut baru saja diumumkan Menteri Pertahanan AS Mark Esper.

        Mark mengatakan pihaknya akan memperbesar armada laut AS, terutama lewat armada nirawak, baik kapal perang, kapal selam, maupun pesawat.

        Kepala Pentagon menyebut sebuah tinjauan kekuatan angkatan laut AS yang dinamai Future Forward merupakan rencana yang 'dapat membuat perubahan besar'.

        Lewat rencana ini, AS bisa membalikkan situasi di Laut China Selatan. Mereka berniat menambah armada laut dari 293 menjadi 355 kapal.

        "Armada masa depan akan lebih seimbang dalam kemampuannya menghancurkan musuh dari udara, laut, dan dari bawah laut," ujar Mark Esper.

        Pengembangan ini termasuk armada berawak, nirawak, otonom, serta pesawat nirawak yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.

        "Upaya ini merupakan kelanjutan untuk merealisasikan mimpi armada kita di masa depan,"kata Mark.

        "Salah satunya merupakan sistem nirawak yang bisa dimanfaatkan secara bervariasi dalam peperangan, seperti untuk menembak, menaruh ranjau, mengisi ulang suplai, serta mengawasi musuh," jelasnya.

        "Ini akan menjadi perubahan besar dalam peperangan di lautan selama bertahun-tahun, bahkan beberapa dekade ke depan," imbuh Mark.

        Kepala Pentagon menerangkan mengapa Laut China Selatan akan menjadi medan perang utama bagi AS.

        "Tidak hanya karena kawasan ini penting karena menjadi penghubung perdagangan dan perniagaan global, tetapi juga pusat kompetisi kekuatan adidaya dunia dengan China," jelas dia.

        "Meskipun jika kita berhenti membuat kapal baru, butuh bertahun-tahun bagi RRT (Republik Rakyat China) untuk menyamai kekuatan kita," lanjutnya.

        Berdasarkan laporan tersebut, China sudah mengerahkan pesawat tempur ke Kepulauan Paracel di Laut China Selatan.

        Setidaknya, terdapat satu pesawat pengebom H-6J yang dikirim RRT ke kepulauan itu.

        Sejak mengambil alih Kepulauan Paracel pada 1974, China telah membangun pangkalan militer yang luas di sana.

        Pekan lalu, Angkatan Laut AS memulai latihan untuk unjuk kekuatan terhadap China.

        Latihan perang tersebut diikuti dua peleton pengintai dari angkatan laut dan elemen pengamanan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: