PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo melakukan perjanjian kerja sama dengan Perusahaan Financial Technology (Fintech) yakni Jembatan Emas.
Kepala Divisi Pemasaran Digital Askrindo, Ardian Brahmana, mengatakan Asrindo sebagai anggota holding perasuransian dan penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG), melihat bahwa kebutuhan masyarakat akan platform digital sangatlah besar dikarenakan trend industri 4.0 yang mengarah pada digitalisasi bisnis.
Sambungnya, begitupun dengan kehadiran platform peminjaman maupun pendanaan digital atau biasa disebut financial technology (fintech) yang saat ini tengah merebak. Potensi pasar pada fintech ini sangat besar, karena menjadi salah satu alternatif pendanaan selain perbankan. Baca Juga: Hingga Agustus 2020, Penjaminan KUR Askrindo Tembus Rp60,4 T
Ia juga mengatakan besarnya potensi pasar fintech tersebut, disasar Askrindo dalam bentuk kerja sama dengan Jembatan Emas untuk produk Asuransi Kredit fintech peer-to-peer lending (P2P Lending). P2P Lending merupakan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi pinjaman (lender) dengan penerima pinjaman (borrower) dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam dana melalui platform digital, sehingga dapat menjembatani yang layak dan menyediakan pinjaman.
Baca Juga: Askrindo Syariah Salurkan Hewan Kurban ke Masjid-Masjid Jakarta
“Kemudahan akan platform pinjam meminjam dana secara digital ini memiliki risiko yang besar, sehingga perusahaan Asuransi masuk untuk memberikan perlindungan dalam risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan fintech,” ujar Ardian dalam keterangannya, Jumat (18/9/2020).
Sementara itu, Direktur Utama Jembatan Emas sama, Robert Rompas menambahkan bahwa, kerja sama dengan Askrindo, diharapkan akan memberikan rasa aman bagi para lender dalam menyalurkan pendanaan melalui fintech.
“Kami berharap nantinya akan ada lebih banyak orang yang ikut berpartisipasi dengan tujuan meningkatkan perekonomian dan literasi masyarakat Indonesia dalam berwirausaha, serta menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat," tutup Robert.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil