Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Setelah Bocorkan Dosa Besar China, Twitter Tutup Akun Dokter Limeng

        Setelah Bocorkan Dosa Besar China, Twitter Tutup Akun Dokter Limeng Kredit Foto: Unsplash/Brett Jordan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Usai membeberkan dosa besar China yang dituding menciptakan Virus Corona, akun media sosial Dr Li Meng Yan yakni diblokir.

        Sebelumnya Limeng Yan menerima wawancara media Inggris ‘Independent Television’ (ITV) melalui koneksi video pada 11 September 2020.

        Seperti dilansir dari independent, Pada saat itu Yan Limeng juga mengatakan bahwa, laporan penelitian yang diselesaikan dirinya bersama kelompok peneliti ilmiah dalam waktu dekat akan dipublikasikan sebagai bukti ilmiah yang relevan.

        Baca Juga: Apa Itu Brucellosis Penyakit yang Infeksi Ribuan Warga China?

        Akun Twitter Limeng Yan baru saja dibuka, penggemarnya telah mencapai hampir 60.000 orang. Dia hanya memposting tiga atau empat tweet yang semuanya berkaitan dengan laporan terbaru mengenai hasil penelitian mereka tentang virus komunis Tiongkok.

        Pada 15 September sekitar pukul 14.00 Waktu Bagian Timur AS, akun Twitter Limeng Yan diblokir dengan tulisan Account suspended. Sampai saat ini, pejabat Twitter belum memberikan alasan pemblokiran akun Yan Limeng.

        Baca Juga: Akun Twitter Pemerintah Dilabeli Ciri Khusus, Seperti Apa?

        Namun Twitter sendiri telah memperkenalkan kebijakan barpada bulan Mei untuk melabeli postingan yang berisi informasi tentang Covid-19, yang disengketakan atau kontroversial.

        Twitter mengatakan kebijakan itu diperkenalkan untuk "memberikan penjelasan atau klarifikasi tambahan dalam situasi di mana risiko bahaya yang terkait dengan tweet tidak terlalu parah, tetapi orang mungkin masih bingung atau disesatkan oleh konten tersebut."

        Twitter tampaknya tidak melabeli tweet Dr Yan , melainkan menangguhkan akunnya. Seorang juru bicara mengatakan kepada Newsweek bahwa Twitter tidak mengomentari akun individu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: