Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Urai Kemacetan Jabar Bagian Selatan, Jalur Kereta Api Ciranjang-Cipatat Beroperasi Lagi

        Urai Kemacetan Jabar Bagian Selatan, Jalur Kereta Api Ciranjang-Cipatat Beroperasi Lagi Kredit Foto: Antara/Septianda Perdana
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meresmikan pengaktivan kembali (reaktivasi) jalur kereta api (KA) Cianjur-Ciranjang-Cipatat yang merupakan segmen kedua dari program reaktivasi jalur KA Cianjur-Padalarang.

        Peresmian reaktivasi dilakukan Menhub Budi Karya Sumadi di Stasiun Cipeyeum, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/9/2020). Budi menjelaskan bahwa reaktivasi ini dilakukan untuk mengurai kepadatan lalu lintas jalan raya di wilayah Jawa Barat bagian Selatan.

        "Saat ini lalu lintas dari Jakarta dan sekitarnya menuju wilayah Jawa Barat bagian selatan kepadatannya cukup tinggi sehingga mengakibatkan kemacetan, waktu tempuh jadi panjang. Kemenhub telah dan sedang membangun jalur ganda kereta api lintas Bogor-Sukabumi sepanjang 57 km serta melakukan program reaktivasi jalur KA Cianjur-Padalarang. Harapannya dapat memperlancar konektivitas dan aksesibilitas masyarakat Bogor dan Sukabumi-Padalarang dan sekitarnya," tuturnya.

        Baca Juga: Guys! Ada Tiket Kereta Promo dari KAI, Ini Daftar Keretanya

        Baca Juga: KAI Tambah Stasiun Layani Rapid Test Covid-19, Total Ada di 21 Stasiun

        Reaktivasi jalur Ciranjang-Cipatat ini merupakan tindak lanjut dari reaktivasi segmen satu Cianjur-Ciranjang yang telah dilaksanakan pada 2019 lalu. Pekerjaan segmen dua Ciranjang-Cipatat yang telah diselesaikan di antaranya peningkatan jalur KA serta normalisasi badan jalan.

        Selanjutnya, akan dibangun segmen terakhir atau segmen tiga Cipatat-Padalarang sepanjang 13,8 km yang ditargetkan akan dimulai pada 2022.

        Adapun target peningkatan untuk pengoperasian jalur kereta api ini adalah peningkatan kapasitas lintas dari semula tiga perjalanan KA menjadi tujuh perjalanan KA. Penambahan jumlah rangkaian kereta yang sebelumnya hanya terdapat lima rangkaian kereta bertambah menjadi delapan rangkaian.

        Selain itu, waktu tempuh KA Cipatat-Sukabumi atau sebaliknya adalah 2,5 jam atau sekitar 30 menit lebih cepat dari moda transportasi darat mobil atau bus. Serta ditargetkan pula jumlah penumpang yang diangkut yang semula maksimal 2.169 orang per hari, meningkat menjadi 6.507 orang per hari.

        Sementara untuk KA logistik atau barang Cianjur–Padalarang, yang sebelumnya memiliki lima rangkaian ditargetkan bertambah menjadi enam rangkaian, serta peningkatan kapasitas angkut kereta yang semula 30 ton per hari meningkat menjadi 42 ton per hari.

        Budi pun berharap bertambahnya jalur kereta yang sudah direaktivasi ini akan meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi umum moda kereta api serta memicu pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

        "Pemerintah berharap pembangunan jalur ganda KA dan reaktivasi ini dapat mendorong masyarakat mau beralih dari moda angkutan jalan menjadi menggunakan moda kereta api. Selain itu, harapannya agar pelaku industri dan perdagangan mau beralih dari moda transportasi berbasis jalan raya menggunakan moda transportasi berbasis rel," ucapnya.

        Sebelumnya pada 2 September lalu, telah dilakukan uji coba operasional jalur Ciranjang–Cipatat dengan menggunakan Kereta Luar Biasa berisi lima rangkaian kereta dari Stasiun Ciranjang ke Stasiun Cipatat yang ditempuh dengan kecepatan 40 km per jam, sedangkan arah sebaliknya ditempuh dengan kecepatan 60 km per jam.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: