Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bikin Ngiler! Investasi Saham Antam vs Emas Antam, Mana yang Cuan Lebih Besar?

        Bikin Ngiler! Investasi Saham Antam vs Emas Antam, Mana yang Cuan Lebih Besar? Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Investasi menawarkan pilihan yang beragam, mulai dari saham hingga emas. Kedua jenis investasi tersebut ternyata dapat dilakukan sekaligus di produk investasi PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Sebagaimana diketahui, Antam merupakan salah satu emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga sahamnya dapat diperdagangkan oleh masyarakat.

        Pada saat yang bersamaan, Antam juga menjual produk logam mulia atau emas yang bisa menjadi alternatif instrumen investasi. Lantas, di antara saham dan emas Antam, manakah yang memberi keuntungan lebih besar bagi investor? Simak ulasan berikut ini.

        1. Saham Antam

        Antam pertama kali tercatat sebagai perusahaan terbuka di BEI pada 27 November 2020. Kala initial public offering (IPO), harga saham Antam dibanderol sebesar Rp1.400 per saham. Sesuai dengan karakternya, pergerakan saham sangatlah fluktuatif, termasuk juga harga saham Antam.

        Dilansir dari Stockbit, saham Antam sempat menyentuh level terendahnya di angka Rp348 per saham pada 23 Maret 2020 dan level tertingginya berada di angka Rp1.170 per saham pada 12 September 2019 lalu. Namun, kini harga saham Antam bertengger di kisaran level Rp700-an per saham.

        Pada penutupan perdagangan sesi I Kamis, 24 September 2020, harga saham Antam dibanderol sebesar Rp715 per saham. Angka tersebut turun -3,33% dari harga pembukaan pagi tadi dan turun -4,66% jika dibandingkan dengan harga penutupan pada Rabu, 23 September 2020 lalu yang sebesar Rp750 per saham.

        Jika dibandingkan sepekan yang lalu (17 September 2020), harga saham Antam turun -7,74% dari harga saat itu yang sebesar Rp775 per saham. Sementara itu, jika dihitung sejak 30 hari yang lalu (24 Agustus 2020), saham Antam turun -8,33% dari harga saat itu yang sebesar Rp780 per saham.

        Kemudian, jika Anda membeli saham Antam sebesar Rp605 per saham pada tiga bulan lalu (24 Juni 2020), Anda mengantongi keuntungan sebesar +18,18%. Namun, secara year to date, harga saham Antam turun hingga -14,29% atau setara dengan penurunan -29,56% dari harga pada 24 September 2019 (year on year/yoy) yang kala itu masih bertengger di level Rp1.015 per saham.

        2. Emas Antam

        Sekarang, coba bandingkan dengan pergerakan emas Antam. Apakah pergerakan emas Antam selaras dengan saham Antam? Atau justru emas lebih memberi keuntungan daripada saham? Sebagai pengingat, harga emas cenderung mengalami tren kenaikan selama masa pandemi Covid-19 hingga mencetak rekor tertinggi di harga Rp1.065.000 per gram pada 7 Agustus 2020 lalu.

        Kendati begitu, bukan berarti harga emas Antam terus mengalami kenaikan, sebab dalam beberapa hari terakhir harga emas bergerak turun. Per hari ini, Kamis, 24 September 2020, emas Antam turun Rp5.000 dari Rp1.007.000 per gram menjadi Rp1.002.000 per gram.

        Sementara itu, harga buyback per hari ini dibanderol sebesar Rp902.000 per gram, selisih Rp105.000 dari harga beli. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan ketika investor ingin menjual kembali emas ke Butik Antam.

        Dengan mengacu pada harga buyback tersebut, jika membeli emas Antam pada Rabu, 23 September 2020 kemarin yang mencapai Rp1.007.000 per gram, investor harus menanggung rugi sebesar 10,43%. Inilah mengapa, dengan selisih harga beli dan harga jual yang tinggi, investasi emas lebih baik dilakukan untuk jangka panjang, setidaknya lebih dari setahun.

        Mari menghitung kembali, jika Anda membeli emas tujuh hari yang lalu, yaitu 17 September 2020 dengan harga Rp1.030.000 per gram, rugi yang ditanggung mencapai Rp12,43%. Jika lebih jauh lagi, yakni 30 hari yang lalu, emas Antam dihargai Rp1.023.000 dan ingin menjualnya pada hari ini, artinya investor masih akan merugi sebesar 11,83%.

        Lantas, jika Anda membeli pada setahun yang lalu, yakni pada 24 September 2019 yang kala itu dihargai sebesar Rp774.000 per gram, investor akan mengantongi keuntungan hingga 16,54%. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa memang secara jangka pendek harga emas mengalami penurunan dan memberi potensi rugi pada investor. Namun, secara jangka panjang, emas memberikan keuntungan investasi yang tinggi bagi investor.

        Untuk lebih mudah melihat perbandingan untung/rugi antara saham Antam dan emas Antam, simak tabel berikut ini.

        Periode Saham Antam Emas Antam
        1 hari Rugi 4,66% Rugi 10,43%
        1 minggu Rugi 7,74% Rugi 12,43%
        1 bulan Rugi 8,33% Rugi 11,83%
        1 tahun Rugi 29,56% Untung 16,54%

        3. Kinerja Antam

        Beralih dari pembahasan harga saham dan emas, kinerja Antam sepanjang semester I 2020 ini mengalami penurunan. Per Juni 2020, Antam mengantongi keuntungan bersih sebesar Rp84,82 miliar. Angka tersebut turun 80,18% dari Juni 2019 yang kala itu mencapai Rp428 miliar. 

        Anjloknya keuntungan Antam dipengaruhi oleh penurunan penjualan yang mencapai 36,05% dari Rp14,4 triliun pada semester I 2019 menjadi Rp9,22 triliun pada semester I 2020. Emas menjadi kontributor terbesar dengan porsi 69% dari total penjualan perusahaan, yakni mencapai Rp6,41 triliun dengan volume penjualan 7.915 Kg.

        "Seiring dengan pertumbuhan tingkat permintaan emas dalam negeri yang positif, perusahaan fokus memperkuat basis pelanggan logam mulia di pasar domestik," pungkas Sekretaris Antam, Kunto Hendrapawoko, pada 3 Agustus 2020 lalu. 

        Di tengah pencapaian tersebut, Menteri BUMN, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa ada rencana untuk mengubah peran Antam dari yang sebelumnya penjual emas menjadi produsen emas alias mengelola langsung pertambangan emas. Hal itu disampaikan Erick pada 22 September 2020 lalu. Erick menyampaikan, Antam nantinya akan mengelola tambang emas bekas PT Freeport Indonesia.

        “Kalau kita lihat Antam sekarang dalam kondisi di mana pegawainya cukup banyak, tapi tidak punya tambang. Karena itu kita mengirim surat ke menteri ESDM, sebagai perusahaan BUMN, kita harapkan koordinasi dengan kepala BKPM agar alokasi yang sudah diberikan Freeport yang diberikan ke negara agar diprioritaskan kepada BUMN untuk masalah pengelolaan," ungkapnya di Jakarta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: