Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ramai-ramai Pendukung Terang-terangan Tak Mendukung Jokowi Lagi

        Ramai-ramai Pendukung Terang-terangan Tak Mendukung Jokowi Lagi Kredit Foto: Antara/Setpres/Kris
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Komika dan senias Ernest Prakasa blak-blakan mengatakan tidak mendukung pemerintahan. Pernyataan ini dia sampaikan di akun Twitter resminya pada Selasa 22 September 2020 kemarin. Ernest diketahui merupakan pendukung Jokowi saat Pilpres kemarin.

        Pernyataan Ernest cukup keras, dia menilai pemerintah tidak serius menjaga kesehatan dan keselamatan rakyatnya.

        Baca Juga: Babe Haikal Ngaku Sudah Lupakan Cebong-Kampret, Eh Si Ahok Malah Nyebut Kadrun

        "Saya sudah tidak percaya pada keseriusan pemerintah menjaga kesehatan & keselamatan rakyat. Pakai masker, cuci tangan, hindari kerumunan sebisa mungkin. Mari jaga diri kita masing-masing," tulis Ernest, Kamis 24 September 2020.

        Unggahan Ernest dikomentari mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman di era Jokowi, Rizal Ramli. "Good sense Ernest," timpal Rizal dalam cuitan Ernest.

        Bukan saja Ernest, dokter sekaligus penyanyi dr Teuku Adifitrian atau biasa dipanggil dr Tompi yang juga pendukung Jokowi minta pilkada ditunda. Alasannya masalah kesehatan rakyat di tengah pandemi ini.

        "Tunda Pilkada," seru Tompi.

        Baca Juga: Polri: Tak Ada Izin Keramaian Pilkada 9 Desember 2020!

        Sebagaimana diketahui, terjadi pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat yang menyelimuti gelaran Pilkada Serentak 2020. Banyak pihak yang menolak Pilkada tahun ini karena mengkhawatirkan pegelaran Pilkada 2020 akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Tanah Air.

        Namun di sisi lain, ada juga pihak yang mengharapkan agar Pilkada serentak tetap digelar karena khawatir akan terjadi krisis birokrasi di daerah apabila pilkada ditunda atau bahkan dibatalkan.

        Baca Juga: FPI Cs Lantang Berseru: Hentikan Pilkada Maut!

        Pemerintah sendiri telah memutuskan bahwa tahapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah akan tetap dilaksanakan meski pandemi virus corona (Covid-19) belum berakhir. Pernyataan sikap Jokowi tersebut disampaikan Juru Bicara Kepresidenan, Fadjroel Rachman lewat siaran pers, Senin (21/9/2020).

        Adapun, penyelenggaraan Pilkada di masa pandemi mempunyai rujukan global. Sepanjang Februari-Agustus 2020, ada 56 negara dan teritori memutuskan menyelenggarakan Pemilu (nasional maupun lokal) antara lain, Iran, Taiwan, Togo, dan Slovakia yang menyelenggarakan Pemilu pada Februari 2020.

        Pada Maret 2020 ada Amerika Serikat (Arizona, Florida, Illinois), Jerman, Perancis, Australia (Queensland), Polandia, Ukraina, dan Taiwan. Kemudian pada Agustus 2020 ada Mesir, Uganda, Belarus, Australia (Tasmania dan Northern Territory), Amerika Serikat (Puerto Rico, Florida, Wyoming).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: