Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Heboh Skandal Pajak, Apakah Benar Donald Trump Miliarder? Jawabannya...

        Heboh Skandal Pajak, Apakah Benar Donald Trump Miliarder? Jawabannya... Kredit Foto: Antara/REUTERS/Leah Millis
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Semua orang tengah mempertanyakan, apakah Donald Trump seorang miliarder? Pasalnya, pajak yang dikeluarkan Trump sangat sedikit mengingat hartanya yang menggunung. Trump dilaporkan hanya membayar pajak sebesar USD750 atau senilai Rp11 juta. Angka itu tak sepadan dengan kekayaannya yang mencapai USD2,5 miliar alias Rp37 triliun!

        Dilansir dari Forbes di Jakarta, Selasa (29/9/2020) portofolio Trump mencakup bangunan komersial, properti golf, dan bisnis branding. Semua itu bernilai sekitar USD3,66 miliar (Rp54 triliun) sebelum berhutang.

        Baca Juga: 9 Fakta Kerajaan Bisnis Donald Trump yang Ternyata Tak Sehebat Itu

        Presiden AS ini memiliki leverage yang cukup besar, ??jumlahnya mencapai sekitar USD1,13 miliar (Rp16 triliun) tetapi tidak cukup untuk menyeret kekayaan bersihnya di bawah satu miliar dolar.

        Untuk memahami bagaimana Donald Trump bisa begitu kaya tapi terlihat sangat miskin, Forbes menjabarkan bahwa penting untuk memahami perbedaan antara; pendapatan kena pajak dan pendapatan operasional.

        Penghasilan kena pajak adalah jumlah yang dikatakan orang kepada Internal Revenue Service yang mereka peroleh, setelah mengurangkan banyak hal seperti depresiasi, bunga, kerugian masa lalu, dan, dalam kasus Trump, biaya bisnis yang dipertanyakan.

        Sementara pendapatan operasional menangkap jumlah yang dihasilkan bisnis dari operasi standar mereka, mengabaikan sekumpulan trik akuntansi dan manuver keuangan yang rumit.

        Banyak bisnis Donald Trump menghasilkan sejumlah besar pendapatan operasional, meskipun pengajuan IRS-nya dilaporkan menunjukkan pendapatan kena pajak yang sangat sedikit. Penting untuk dipahami karena pendapatan operasional, bukan pendapatan kena pajak adalah faktor kunci dalam menentukan nilai aset real estate. Lewat itu, investor ingin tahu seberapa besar keuntungan tahunan sebuah bangunan.

        Pendapatan operasional Trump nyata dan didokumentasikan, ditata dalam dokumen dari kantor pajak setempat, Komisi Sekuritas dan Bursa, serta mitra bisnis presiden.

        Investigasi yang dilakukan New York Times bukanlah sebuah bukti bahwa Trump bangkrut, bukan. Sebaliknya, beritanya adalah bahwa Donald Trump tampaknya menghindari membayar banyak pajak meskipun ada keuntungan operasional yang signifikan di properti tertentu.

        Dengan kata lain, dia menemukan cara untuk membagi sedikit kekayaannya dengan negara yang dia pimpin sekarang.

        Trump sebelumnya telah memproklamasikan dirinya sebagai raja hutang. Sebagai pebisnis, Trump belakangan ini bermain sedikit lebih aman. Tidak diragukan lagi, perkiraan utangnya sebesar USD1,1 miliar (Rp16 triliun) adalah leverage yang sangat besar. Tetapi mengingat aset Trump USD3,7 miliar (Rp55 triliun) para bankirnya masih bisa tidur di malam hari.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: