Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dokter Tirta Bongkar Semuanya: Pandemi Ditunggangi Politik, Istana Bereaksi

        Dokter Tirta Bongkar Semuanya: Pandemi Ditunggangi Politik, Istana Bereaksi Kredit Foto: Instagram/dr.tirta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian, menyatakan pemerintah pusat dan daerah, serta elemen masyarakat saat ini tengah bekerjasama menangani pandemi Covid-19.

        "Nggak ada, sekarang satu padu semuanya untuk menangani Covid-19, nggak ada kepentingan. Semua kepentingan guna menurunkan angka positif harian nggak ada kepentingan lain kecuali itu," ujarnya, seperti dilansir, Suara.com, Rabu (30/9/2020). Baca Juga: Dr Tirta Buka-bukaan Lagi, Borok Covid di Jatim Ditelanjangi: Pak Jokowi Gak Tahu Apa-Apa!

        Lanjutnya, saat diminta tanggapan terkait pernyataan influencer Tirta Mandira Hudhi atau dokter Tirta yang menyebut pandemi ditunggangi kepentingan politik ketika diskusi di channel YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (29/9). Baca Juga: Terbongkar Semua oleh Dr Tirta Soal Rapid Test: Ini Pure Bisnis! Gak Nyangka..

        Ia pun berharap kepada semua pihak untuk memiliki visi yang sama yaitu menekan angka kasus Covid-19.

        Sambungnya, pemerintah pusat dan daerah, memiliki kepentingan yang sama untuk menyelamatkan masyarakat dari dampak pandemi.

        "Semuanya sekarang satu semangat satu tekad untuk mengatasi Covid-19. Jadi tidak ada kepentingan politik apa, kecuali kepentingan kita menyelamatkan kita semua dari Covid," katanya.

        Sebelumnya, Tirta mengatakan pandemi virus corona ditunggangi kepentingan politik. Hal Pendapat tersebut, antara lain didasari oleh sejumlah indikasi.

        Ia merasa ada kejanggalan dengann pangelaran Pilkada Serentak yang tetap berlangsung di tengah pandemi. Padahal, berbagai kegiatan masyarakat sudah dihentikan. 

        "Berarti ada tanda tanya di dalam Covid-19 ini?" kata Deddy Corbuzier.

        "Betul. Tanda tanyanya adalah aku sudah berstatement bahwa Covid-19 ini dipengaruhi oleh politik dong, kebijakan politis, jelas," kata Tirta.

        "Lucu, orang beribadah nggak boleh, orang sekolah nggak boleh, kok pilkada boleh?" dia menambahkan.

        Menurutnya, jika pilkada diundur -- seperti desakan banyak kalangan -- terdapat beberapa pihak yang merasa dirugikan.

        "Terlepas dari politik, aku jawab kenapa pilkada itu jadi kontroversi jadi gini, kalau pilkada itu diundur, ini akan memperlama masa petahana ternyata. Nah yang nyalon ini nggak terima kalau petahana lama. Jadi kalau ini diundur pilkada itu akan beruntun," kata dia.

        "Ini menurut siapa? Menurut lo?" kata Deddy Corbuzier.

        "Saya secara pribadi. Kalau pilkada diundur itu beberapa orang akan menganggap akan mempengaruhi sistematika pada yang lain karena petahana akan semakin lama," Tirta menjawab.

        "Di sisi lain, orang yang ngepush pilkada harus dijalankan, dia pengin saingan sama petahana supaya cepat diganti, cepat beres aja," katanya.

        Padahal, kata dia, pengunduran pilkada tidak akan banyak berdampak. Menurut dia, akan lebih baik jika anggaran penyelenggaraan pilkada dialihkan untuk membantu masyarakat miskin yang terkena dampak pandemi.

        "Nah kalau saya sebagai nakes, nggak urgent. Aku terlepas dari politik terserah lah buzer mau berantem atau orang-orang berantem, partai politik mau berantem, itu hak mereka, freedom of speech," katanya.

        "Kalau saya sebagai relawan di lapangan, rakyat jelata, ini kan anggaran pilkada bisa dialihkan untuk orang miskin yang terdampak Covid-19 secara langsung," Tirta menambahkan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: