Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kuasai Vale, Erick Minta Inalum Garap Pasar Bahan Baku Utama EV Battery yang Dikuasai China

        Kuasai Vale, Erick Minta Inalum Garap Pasar Bahan Baku Utama EV Battery yang Dikuasai China Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mining Industri Indonesia (MIND ID) sebagai Holding BUMN Industri Minerba yang telah menuntaskan transaksi pembelian 20% saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (PT VI) yang dimiliki Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) sebagai pemegang saham mayoritas.

        Menteri BUMN, Erick Thohir, mengungkapkan jika ejak kebijakan ekspor nikel dilarang per 1 Januari 2020, MIND ID ditantang untuk melakukan inovasi dan restrukturisasi model bisnis dalam industri ini, sekaligus meningkatkan value chain dari nikel nusantara yang berlimpah.

        Tak hanya pembangunan pabrik lithium-ion yang rencananya di dekat dua tambang nikel milik PT Antam di Tanjung Buli, Halmahera Timur dan di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara agar bisa berkompetisi di pasar EV Battery dunia yang 27,9% dikuasai China.

        Baca Juga: Erick Thohir: Akuisisi Vale Indonesia Penting bagi Hilirisasi Minerba

        “MIND ID juga akan fokus terhadap nikel sebagai core business dengan membangun ekosistem pengembangan industri jenis mineral ini demi hilirisasi produk dalam negeri serta membuka peluang untuk bekerjasama,” ucapnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (8/10/2020).

        Ia menuturkan pembelian saham Vale Indonesia oleh MIND ID sesuai dengan mandat BUMN untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia dan juga hilirisasi industri pertambangan nasional, terutama nikel domestik nikel sehingga akan menghasilkan produk domestik nilai ekonomis hingga 4-5 kali lipat lebih tinggi dari produk hulu.

        Baca Juga: Sah! Kini Vale Sudah Jadi Milik Negara

        “MIND ID akan memiliki akses strategis untuk mengamankan pasokan bahan baku untuk industri hilir nikel Indonesia. Baik untuk hilirisasi industri nikel menjadi stainless steel, maupun menjadi baterai kendaraan listrik,” ucapnya.

        Ia juga menuturkan bahwa Indonesia selama ini dikenal sebagai produsen dan eksportir nikel, bahan baku utama EV Battery, terbesar dunia yang menguasai 27% kebutuhan pasar global.

        Dalam transaksi VCL telah melepas sahamnya sebesar 14.9% dan SMM sebesar 5.1% seharga Rp 2.780 per lembar saham atau senilai total Rp 5,52 triliun. Dengan selesainya transaksi ini, kepemilikan saham di PTVI berubah menjadi Vale Group 44,34%, MIND ID 20,00%, SMM 15,03%, Sumitomo Corporation 0,14%, dan publik 20,49%.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: