Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Balas Ocehan Fadli Zon, Ridlwan: Jubir Intelijen Bukan Membongkar Misi Rahasia

        Balas Ocehan Fadli Zon, Ridlwan: Jubir Intelijen Bukan Membongkar Misi Rahasia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Intelijen Ridlwan Habib menilai dalam disiplin ilmu intelijen modern,  lembaga- lembaga intelijen profesional di seluruh dunia punya juru bicara (jubir).

        Ia menegaskan bahwa  fungsi jubir lembaga intelijen bukan membongkar misi rahasia, tapi memberikan penjelasan kepada publik tentang berbagai isu.Baca Juga: Saat Fahri Hamzah dan Fadli Zon Berseberangan

        Fungsi intelijen melapor pada Presiden lanjut dia tetap berjalan. Namun begitu masyarakat bisa mendapatkan informasi yang akurat.

        "CIA misalnya, punya juru bicara, seorang wanita, namanya Nicole de Hay," ujar alumni S2 Kajian Stratejik Intelijen Universitas Indonesia kepada wartawan, Minggu (11/10).

        Pernyataan Ridlwan ini menanggapi komentar anggota DPR Fadli Zon dan mantan anggota DPR Fahri Hamzah, pekan lalu. Keduanya mengkritik Badan Intelijen Negara (BIN) yang memiliki juru bicara. Alasannya data intelijen hanya untuk konsumsi Presiden dan tidak boleh dibicarakan ke publik.

        "Kalo era Orde Baru memang lembaga intelijen kesannya misterius dan tertutup, " ujarnya.

        Menurutnya, disamping CIA, lembaga intelijen Inggris di bidang signal intelijen GCHQ juga punya juru bicara. Nama jubirnya Andrew Pike, GCHQ Inggris bahkan punya akun Twitter. Kemudian lembaga intelijen Australia yakni Australia Security Intelligence Organization atau ASIO juga mempunyai fungsi jubir secara rutin membuat pers briefing.

        Ridlwan mengungkapkan, CIA bahkan melakukan rekruitmen online karena pandemi Korona. Selain itu, CIA juga punya channel YouTube yang mudah diakses warga. Bahkan mereka punya website CIA for Kids untuk anak anak usia sekolah dasar.

        “Lembaga intelijen kita perlu belajar dari lembaga lain di seluruh dunia agar makin modern dan profesional,” pintanya.

        Sebagaimana diketahui ketika berbicara di salah satu stasiun televisi juru bicara BIN, Wawan Purwanto, menginformasikan  bahwa intelijen telah mendapatkan identitas aktor yang menyeponsori dan memobilisasi demonstrasi penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja.

        Bukti-bukti pendukung sedang dihimpun sebelum diproses secara hukum. Apa yang disampaikan oleh BIN melalui juru bicaranya mendapat kritik dari politikus Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Menurut Fahri seharusnya BIN tidak boleh menyiarkan informasi intelijen kepada publik. 

        "BIN tugasnya hanya memberikan informasi kepada Presiden (sebagai single user)," kata Rahri melalui media sosial

        Sementara Fadli Zon menganggap aneh jika BIN memiliki juru bicara. Lantas, dia membandingkan dengan badan intelijen di sejumlah negara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: