Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dua Ekonom AS Raih Penghargaan Nobel Prize

        Dua Ekonom AS Raih Penghargaan Nobel Prize Kredit Foto: Laman Kedubes AS
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dua ekonom asal Amerika Serikat, Paul Milgrom dan Robert Wilson meraih hadiah Nobel Ekonomi 2020 karena keduanya memperbaiki teori lelang (auction theory) dan menemukan format baru untuk melelang barang, kata Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia, Senin.

        "Format lelang baru itu merupakan contoh baik bagaimana hasil penelitian dapat menciptakan cara-cara baru yang menguntungkan masyarakat," kata pihak akademi, lembaga yang menyeleksi penerima Nobel, lewat pernyataan tertulisnya.

        "Lelang dapat ditemukan di mana saja dan mempengaruhi cara kita hidup sehari-hari. Tahun ini, peraih hadiah Nobel Ekonomi, Paul Migron dan Robert Wilson, telah memperbaiki teori lelang dan menemukan cara baru lelang yang dapat memberi untung bagi penjual, pembeli, serta mereka yang membayar pajak di seluruh dunia," kata laman resmi Hadiah Nobel lewat akun Twitter resminya.

        Dalam cara lelang tradisional, ada banyak barang dan jasa yang sulit untuk dijual ke pasar. Namun berkat cara lelang baru yang diperkenalkan Milgrom dan Wilson, banyak barang yang tidak umum dijual dapat dipasarkan, misalnya spektrum frekuensi radio, kuota tangkap ikan, slot parkir pesawat di bandara, sampai kuota emisi atau gas buang.

        Baca Juga: Sri Mulyani Bongkar Penjajah Wariskan Ekonomi Rusak hingga Utang US$13 M

        Hadiah Nobel Ekonomi merupakan penghargaan keenam yang diumumkan terakhir kali oleh pihak akademi. Hadiah itu pernah diberikan ke beberapa ekonom terkenal, di antaranya Paul Krugman dan Milton Friedman.

        Upacara pemberian Hadiah Nobel pada tahun ini tidak semeriah acara tahun-tahun sebelumnya akibat pandemi COVID-19. Adanya COVID-19 memaksa banyak pertemuan digelar secara virtual demi mengurangi risiko penularan penyakit.

        Berbeda dari lima kategori Hadiah Nobel lainnya, Hadiah Nobel Ekonomi senilai 10 juta krona Swedia (sekitar Rp16,2 miliar) tidak digagas oleh Alfred Nobel, penemu dinamit dan pengusaha asal Swedia. Nobel Ekonomi justru digagas oleh Bank Sentral Swedia dan pertama kali diberikan ke para ekonom pada 1969.

        Komite Nobel Norwegia, lembaga yang menyerahkan Hadiah Nobel, berencana tetap menggelar upacara penyerahan anugerah dengan jumlah tamu undangan yang terbatas di Oslo, pada 10 Desember, bertepatan dengan peringatan wafatnya Alfred Nobel.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: