Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Eks Demokrat: Demo Hari Ini Cuma Demo Bojog, Jangan Cari Artinya, Nanti Nyesel..

        Eks Demokrat: Demo Hari Ini Cuma Demo Bojog, Jangan Cari Artinya, Nanti Nyesel.. Kredit Foto: Antara/Bima Sena
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, akan menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini, Selasa (13/10).   Baca Juga: Mundur dari Demokrat, Ferdinand Lagi Cari Perhatian Jokowi

        Terkait itu, mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memprediksi demo yang digelar hari ini hanyalah demo bojog yang akan membawa sial kepada pihak-pihak yang terlibat.

        Sementara itu, dalam bahasa Bali 'bojog' artinya kera atau monyet.

        "13 kata orang angka sial, 10 itu kalau main qiu2 sama dgn jeblok, bojog  jadi besok demo ini cuma demo bojog yang akan bawa sial kpd provokatornya, bawa sial kpd pendananya dan bawa sial kpd pemimpin demonya. Lihat saja besok..! Jgn ada alasan kriminalisasi ulama ya..!!," tulis Ferdinand, dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Selasa (13/10/2020). Baca Juga: Mundur dari Demokrat, Ferdinand Hutahaean Sebut Beda Prinsip

        Sebelumnya, dalam pernyataannya, FPI, GNPF, dan PA 212 serta puluhan ormas lain siap melakukan demo UU Ciptaker pada, Selasa 13 Oktober 2020 mendatang.

        "Instruksi Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI), kepada Korda dan Korwil di seluruh Indonesia untuk mengadakan aksi penolakan UU Ciptaker dan tuntutan dikeluarkannya Perppu. Serentak di wilayah masing-masing, Selasa 13 Oktober 2020. Jangan pulang sebelum UU Ciptaker tumbang," demikian bunyi salah satu poster FPI yang dibagikan di HRS Media Center di akun media sosialnya, disitat Minggu (11/10/2020) kemarin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: