Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar mengatakan di tengah krisis global akibat pandemi saat ini semua pihak didorong dapat memanfaatkannya sebagai katalis untuk mendorong terobosan-terobosan, termasuk inovasi dalam penggunaan teknologi digital guna menangkap peluang-peluang ekonomi.
Hal itu dikatakannya pada pada peluncuran platform data kerja sama ekonomi bilateral terintegrasi Japan Indonesia Partnership Lounge atau disebut Jaipong pada Rabu (14/10/2020).
Jaipong merupakan salah satu upaya menghadirkan inovasi dalam diplomasi ekonomi yang dikembangkan oleh KBRI Tokyo bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Tokyo serta didukung oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, dan BKPM.
Baca Juga: Utang RI Obesitas, Ekonom Wanti-wanti Sektor Keuangan Bisa Porak Parik
"Kerja sama ini merupakan salah satu bagian dari upaya bersama untuk mewujudkan visi Indonesia Incorporated melalui kolaborasi dan sinergi antar instansi pemerintah dan pemangku kepentingan terkait," ucapnya.
Mahendra juga menekankan pentingnya virtual tools yang dapat menjembatani kebutuhan akan informasi para pelaku bisnis di Jepang terkait kebijakan dan peluang investasi, sekaligus mendukung upaya pelaku bisnis Indonesia untuk memasuki pasar Jepang.
Ia mengungkapkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang selama ini banyak dititikberatkan pada bidang ekonomi. Bagi Indonesia, Jepang merupakan mitra strategis utama di bidang perdagangan dan investasi.
"Jepang adalah mitra dagang terbesar kedua Indonesia dengan nilai US$16,2 miliar atau setara Rp239 triliun pada Januari–Agustus 2020 dan negara asal investasi terbesar kedua di Indonesia dengan nilai kumulatif tahun 2014 hingga triwulan II 2020 sebesar US$26,46 miliar atau Rp390 triliun," paparnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto menitikberatkan pada perlunya untuk terus menggerakkan sektor perdagangan melalui pemanfaatan teknologi digital.
"Kami optimis bahwa langkah-langkah kreatif yang dipadukan dengan teknologi digital mampu berkontribusi terhadap peningkatan ekspor."
Adapun Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menegaskan kembali komitmen pemerintah Indonesia untuk memfasilitasi investor Jepang di Indonesia secara end-to-end.
"BKPM serius untuk menghadirkan berbagai kemudahan berusaha di Indonesia, tidak hanya pada perizinan dan non-perizinan, tetapi juga dalam hal ketersediaan infrastruktur bagi perusahaan Jepang yang ingin diversifikasi pabrik ke Indonesia," tegasnya.
Ia pun berharap Jaipong dapat menjadi sebuah one stop hub guna menyajikan informasi komprehensif terkait berbagai peluang kerja sama ekonomi Indonesia–Jepang, dengan data-data yang disajikan secara current, reliable, accurate, timely (CRAT).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: