General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Papua, Riesal Rimtahi Hasoloan, mengatakan bahwa PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Unit Induk Pembangunan Papua menggenjot program listrik 35.000 Mega Watt di wilayah Provinsi Papua Barat.
"Di Papua Barat ada beberapa daerah yang menjadi target dalam program ini. Antara lain Manokwari, Raja Ampat, Sorong Fakfak Teluk Bintuni, serta Kaimana," kata Riesal dalam keterangan pers, Jumat (16/10/2020).
Baca Juga: Pimpinan Komisi VII: Listrik di Cianjur Selatan Harus Jadi Prioritas PLN
Riesal menuturkan, sebagai ibu kota provinsi, di Manokwari pihaknya sudah membangun pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) dengan kapasitas 20 MW. Penambahan kapasitas 20 MW pun akan dilakukan sebelum membangun gardu induk serta transmisi hingga di wilayah Distrik Prafi.
"Untuk Sorong kami juga sudah membangun PLTMG. Di sana kapasitasnya lebih besar yakni 50 Mega Watt. Di Sorong juga akan kami bangun PLTU dengan kapasitas 4x7 MW," katanya.
Berikutnya, di Teluk Bintuni PLN akan membangun PLTMG berkapasitas 10 MW. Pembangunan yang sama akan dilakukan di Kaimana dan Fakfak masing-masing 10 MW.
"Termasuk Raja Ampat, tapi di Raja Ampat masih kita revisi mengingat beban daya di sana saat ini masih berada di bawah 10 MW. Untuk kebutuhan lahan pemerintah daerah sudah siapkan dan kita akan terus berkoordinasi," ujar Riesal.
Terkait persiapan lahan, di Kabupaten Kaimana pun sudah dibahas bersama pemerintah daerah setempat. Lahan telah siap dan dihibahkan kepada PLN.
"Lahan di Kaimana sebelumnya ada sedikit kendala karena masuk pada jalur penerbangan. Sudah kita selesaikan bersama, sudah disurvei dan dikaji. Masih aman karena jarak antara bandara dengan lokasi sekitar 30 km," katanya.
Riesal mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan listrik di Teluk Bintuni, PLN selama ini bekerja sama dengan LNG Tangguh untuk kapasitas suplay 8MW. Dari kerja sama itu sudah dibangun jaringan 20 kilovolt dari LNG sampai ke Bintuni.
Pembangunan PLTMG kapasitas 10 MW akan dilakukan di lokasi yang berdekatan dengan area operasi LNG. Transmisinya ditingkatkan menjadi 70 Kv di jalur atas untuk memperkecil gangguan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum