Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Antisipasi Corona, UEFA Siapkan Skenario Terburuk Piala Eropa 2020

        Antisipasi Corona, UEFA Siapkan Skenario Terburuk Piala Eropa 2020 Kredit Foto: Reuters/Denis Balibouse
        Warta Ekonomi, Nyon -

        Presiden UEFA Aleksander Ceferin optimistis Piala Eropa 2020 yang penyelenggaraannya mundur tahun 2021 akan terlaksana sesuai rencana meski ada gelombang baru kasus Covid-19 di seluruh Eropa. Pemangkasan jumlah tuan rumah, akan menjadi opsi darurat.

        Turnamen Piala Eropa 2020 diikuti 24 tim dengan 12 negara tuan rumah. Event itu itu diundur setahun karena pandemi virus corona. Tapi, gelombang baru Covid-19 saat ini di Eropa, menimbulkan keraguan apakah event empat tahunan itu dapat digelar pada Juni-Juli 2021 seperti yang dijadwalkan ulang. 

        Baca Juga: Kualifikasi Piala Menpora Esports 2020 Disambut Antusias

        "Kami selalu prihatin tentang situasi (tetapi) kami sangat yakin bahwa Piala Eropa akan digelar," kata Ceferin kepada jaringan TV berbayar Spanyol Movistar + seperti dilansir Reuters. “Rencananya adalah kami menggelar Piala Eropa persis seperti itu."

        “Tapi, saya harus mengatakan bahwa, alih-alih 12 negara, kita bisa saja menggelar Piala Eropa mungkin di 11, delapan, lima, atau bahkan di satu negara.”

        Ceferin menambahkan bahwa terlalu dini mengatakan apakah pertandingan akan dimainkan tanpa penonton, di stadion penuh atau dengan kapasitas yang dikurangi.

        Ceferin juga mengatakan menyukai gagasan menyelesaikan Liga Champions dengan turnamen "empat besar" selama sepekan. Format itu sudah harus dipertimbangkan dan akan diterapkan pada kompetisi berikutnya, yang kemungkinan dimulai pada musim 2024/2025.

        Liga Champions musim lalu diakhiri dengan turnamen "delapan besar" dengan pertandingan dari perempat final itu dan seterusnya dimainkan selama dua pekan di Lisabon, Portugal, dalam format sistem gugur satu pertandingan.

        Awalnya format itu terpaksa digelar sebagai respons atas diberhentikannnya kompetisi dalam beberapa bulan akibat lockdown untuk memutus penyebaran pandemi Covid-19. 

        “Sistem tahun lalu adalah sistem yang menarik dan tanggapan dari klub yang berpartisipasi sangat senang dengan itu,” katanya.

        "Delapan besar mungkin sangat sulit dilakukan berdasarkan kalender, tapi bagi saya empat besar, seminggu sepak bola, mungkin menjadi acara yang hebat."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: