Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hadapi Kejahatan Siber, Jenius BTPN Siapkan Proteksi Berlapis

        Hadapi Kejahatan Siber, Jenius BTPN Siapkan Proteksi Berlapis Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sepanjang tahun ini sedikitnya telah terjadi tiga kali kasus pembobolan dana di akun rekening nasabah Jenius BPTN. Belajar dari pengalaman ini, perusahaan tidak tinggal diam; menyiapkan beragam cara untuk melindungi nasabah, termasuk menerapkan sistem keamanan berlapis dengan teknologi terkini.

        Pertama-tama, sebagai langkah antisipasi menjaga keamanan akun Jenius, bank mengajak seluruh nasabah untuk mengikuti anjuran langkah pengamanan akun agar tetap terlindungi. Caranya dengan tidak membagikan informasi yang bersifat rahasia, seperti PIN, password, one time password (OTP), juga data di aplikasi serta kartu Jenius nasabah kepada pihak lain.

        "Kami menyadari hal ini menjadi upaya bersama bagi Jenius dan nasabah agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan di waktu mendatang," ucap Irwan S Tisnabudi, Digital Banking Head BTPN kepada redaksi Warta Ekonomi, beberapa waktu lalu.

        Baca Juga: Pembobolan Dana Makin Marak, Apa Jurus Bank Commonwealth?

        Untuk itu, Irwan mengimbau para nasabah Jenius BTPN untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap para oknum yang mengklaim sebagai pihak Jenius dan menghubungi nasabah melalui WhatsApp, LINE, ataupun Telegram.

        Irwan sampaikan bahwa, "informasi data pribadi tersebut adalah milik nasabah dan harus dijaga kerahasiaannya setiap saat."

        Informasi resmi Jenius sendiri hanya dapat diakses dari kanal resmi, yakni www.Jenius.com, media sosial melalui Twitter (@jeniusconnect dan @jeniushelp), Facebook Jenius Connect, Instagram @jeniusconnect, dan YouTube Jenius Connect.

        "Semua akun resmi Jenius di platform Twitter, Facebook, dan Instagram adalah akun terverifikasi dengan tanda centang biru," ujarnya menggarisbawahi.

        Edukasi Proteksi Kerahasiaan Data

        Edukasi pentingnya menjaga data pribadi nasabah merupakan bagian dari tugas perbankan. Sehingga, dengan literasi nasabah yang meningkat terkait keamanan data, kejahatan pembobolan dana atau pembocoran data pribadi bisa diantisipasi sekaligus diminimalisir.

        Jenius BTPN mengklaim selalu melakukan edukasi kepada para nasabah secara berkelanjutan mengenai cara menjaga keamanan data nasabah sebagai antisipasi terhadap risiko kejahatan digital yang bisa terjadi melalui aplikasi Jenius.

        "Jenius secara rutin melakukan edukasi mengenai keamanan data dan bertransaksi secara offline dan online kepada pengguna. Hal tersebut dilakukan melalui berbagai medium seperti e-mail, artikel online, media sosial, push notification, hingga beragam kegiatan bersama komunitas," beber Irwan.

        Beberapa edukasi tersebut antara lain:

        1. Mengaktifkan pengaturan notifikasi melalui aplikasi Jenius dalam bentuk push notifications atau e-mail ke alamat e-mail yang terdaftar di Jenius;

        2. Menggunakan e-mail dan password terpisah untuk kebutuhan perbankan dengan kebutuhan lainnya seperti personal, pekerjaan, atau e-commerce;

        3. Mengganti PIN dan password secara berkala. Apabila memiliki lebih dari satu kartu debit, buat PIN yang berbeda untuk masing-masing kartu debit tersebut sebagai lapisan keamanan tambahan;

        4. Tidak memberikan informasi yang bersifat rahasia seperti PIN, password, OTP, dan data di aplikasi serta Kartu Debit Jenius (nomor kartu, tanggal kadaluwarsa, dan kode CVV) kepada orang lain agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab;

        5. Membatasi penggunaan Wi-Fi publik untuk melakukan aktivitas yang sifatnya pribadi, seperti mengakses rekening perbankan;

        6. Tidak memberitahukan data-data pribadi seperti kode OTP, PIN, password, data-data pada kartu debit Jenius kepada siapa pun, termasuk keluarga, kerabat dekat, bahkan petugas bank ataupun pihak manapun yang mengaku sebagai karyawan atau wakil dari perusahaan yang mengirimkan kode OTP tersebut. Kode ini bersifat rahasia, sekali pakai, dan cuma berlaku dalam waktu tertentu.

        "Kami harap ke depannya dapat bersama-sama dan berkolaborasi dengan semua pihak dalam mengedukasi lebih banyak masyarakat Indonesia dalam menjaga keamanan dalam penggunaan layanan perbankan digital," ujar Irwan.

        Mitigasi Pembobolan Dana dan Pembocoran Data

        Kehadiran platform online membuka kemudahan yang semakin luas bagi masyarakat digital savvy dalam melakukan transaksi. Di sisi lain, perkembangan teknologi tersebut membawa berbagai risiko digital yang perlu diwaspadai bersama, baik oleh perusahaan maupun pengguna.

        Sebagaimana diketahui, modus kejahatan yang dilakukan penjahat siber saat ini makin berkembang. Belakangan banyak oknum berpura-pura sebagai perwakilan dari pihak bank atau institusi yang menghubungi nasabah dan menanyakan beberapa data pribadi, mencakup OTP, password, PIN, dan data-data kartu milik nasabah.

        Baca Juga: Sering Kejadian, Ini Daftar Kasus Security Akun dan Rekening Jenius di Tahun 2020

        Kejahatan semacam ini tergolong dalam social engineering, yaitu proses manipulasi psikologis seseorang dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tertentu atau melakukan hal tertentu dengan cara menipu secara halus, baik sadar maupun tidak sadar, melalui telepon atau berbicara langsung.

        Cara memeroleh informasi dengan modus social engineering ini pun bermacam-macam, misalnya saja phising, voice phising (vishing), atau impersonation.

        "Keamanan transaksi akan semakin maksimal dengan adanya dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat digital savvy untuk menjaga kerahasiaan data pribadi dan kehati-hatian dalam mengakses informasi di dunia digital," ucap Irwan.

        Jenius menegaskan bahwa bank akan menindak tegas pihak-pihak yang merugikan dan berusaha menyalahgunakan informasi pribadi dan rahasia milik nasabahnya.

        "Apabila menemukan oknum yang mengatasnamakan Jenius, nasabah dapat segera melaporkannya ke Jenius Help di 1500 365 agar dapat segera ditindaklanjuti," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rosmayanti
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: