Sering Kejadian, Ini Daftar Kasus Security Akun dan Rekening Jenius di Tahun 2020
Bagaikan peribahasa jatuh di lubang yang sama, kasus pembobolan akun dan rekening nasabah Jenius kembali terulang. Kabar terbaru, seorang nasabah mengaku menjadi korban pembobolan rekening yang mengakibatkan kerugian hingga lebih dari Rp50 juta. Berita tersebut pun sampai ramai menjadi perbincangan di media sosial, khususnya Twitter.
Jauh sebelumnya, kasus-kasus serupa juga pernah dialami oleh nasabah Jenius dengan nilai kerugian yang bervariasi. Setidaknya, pada tahun 2020 ini sudah ada tiga kasus yang terjadi dan menyebabkan nasabah rugi dari jutaan hingga puluhan juta rupiah. Berikut ini adalah daftar kasus pembobolan data dan rekening nasabah Jenius yang dirangkum redaksi Warta Ekonomi dari berbagai sumber.
1. September 2020 - Rp54,90 Juta
Seorang pemilik akun @adihanif92 mengaku salah satu kerabatnya bernama Anggita Wahyuningtyas Tungka telah menjadi korban pembobolan yang mengakibatkan saldo rekeningnya hilang hingga lebih dari Rp54,90 juta. Dalam utas Twitternya, @adihanif92 menceritakan kronologis insiden tersebut.
Sekitar dua pekan lalu, atau tepatnya pada 7 September 2020, teman dekatnya menerima panggilan dari kontak yang mengatasnamakan Call Jenius. Dengan dalih ada pembaruan sistem dan penggantian kartu atm, pelaku yang mengaku dari pihak Jenius itu pun meminta data diri yang kemudian mengakibatkan pelaku berhasil mengakses aplikasi Jenius milik temannya tersebut dari perangkat yang berbeda.
"Isi dari telfon tsb.. Ada pembaruan system dan ada penggantian kartu atm.. Maka meminta data diri. Mgkn salah jg memberi tahu data diri.. Dan mengakibatkan si pelaku bsa mengakses aplikasi jenius dgn akun teman Saya ini (di foto ini bukti pelaku sdh masuk dgn perangkat beda)," cuitnya.
Isi dari telfon tsb..
— Adiyat Hanif Kautsar (@adihanif92) September 18, 2020
Ada pembaruan system dan ada penggantian kartu atm.. Maka meminta data diri
Mgkn salah jg memberi tahu data diri.. Dan mengakibatkan si pelaku bsa mengakses aplikasi jenius dgn akun teman Saya ini
( di foto ini bukti pelaku sdh masuk dgn perangkat beda) pic.twitter.com/LAlCYnSyYQ
Hanya dalam hitungan menit, jelasnya, pelaku langsung menarik dana sebesar Rp54.909.081 dari rekening nasabah ke rekening lainnya atas nama Luthfi Putri Mardiana. Berbagai upaya dilakukan untuk melacak sang pelaku hingga akhirnya identitas pelaku ditemukan dan dapat dihubungi. Namun, saat dihubungi, Luthfi mengaku bahwa akunnya juga telah diretas (hack) dan ia tidak terlibat dalam kasus tersebut.
Kami selanjutnya terhubung dgn lutfi dan meminta utk melapor jg ke btpn ( lokasi beliau di lampung) dan nyatanya dana yg di rekening beliau jg sdh di lepaskan ke 3 rekening lainnya
— Adiyat Hanif Kautsar (@adihanif92) September 18, 2020
Kami mendapati data sbg berikut, pic.twitter.com/8xaDaZBycD
Dari hasil pelacakan nomor telepon, pelaku yang bersangkutan terdeteksi berada di Pasar Kuto Palembang. Singkat cerita, korban dan Luthfi pun melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan cyber crime. Bukan hanya itu, korban juga telah melapor ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jenius, dan Bank BTPN.
6) Oke mgkn segini dlu teman2, jk ada yg bsa membantu kami sangat berterimakasih,
— Adiyat Hanif Kautsar (@adihanif92) September 18, 2020
Ini terakhir kami jg sangat mengapresiasi dari pihak terkait bahwa pengaduan nya telah diterima oleh bank btpn dan ojk pic.twitter.com/dxjDoy3oJl
Dalam tangkapan layar yang diunggah oleh @adihanif92 dinyatakan bahwa saat ini laporan tersebut sudah diterima oleh OJK dan Bank BTPN, "Ini terakhir kami jg sangat mengapresiasi dari pihak terkait bahwa pengaduan nya telah diterima oleh bank btpn dan ojk."
Digital Banking Head Bank BTPN, Irwan S. Tisnabudi, membenarkan kabar tersebut dan kini pihaknya terus menjalin komunikasi dengan yang nasabah yang bersangkutan. Namun, Irwan mengaku bahwa karena kejadian tersebut termasuk social engineering, pihaknya tak bisa memberi jaminan apa pun perihal pengembalian dana yang hilang.
"Nasabah menginformasikan data pribadi dan rahasia miliknya kepada pihak lain sehingga mengakibatkan akun bank miliknya disalahgunakan. Dengan berat hati kami sampaikan bahwa Jenius tidak dapat menjanjikan apa pun terkait pengembalian dana," ungkapnya kepada redaksi Warta Ekonomi, Rabu, 23 September 2020.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih