Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Usai Jumpai Utusan Indonesia, Menlu China Langsung Bersumpah...

        Usai Jumpai Utusan Indonesia, Menlu China Langsung Bersumpah... Kredit Foto: Reuters/Edgar Su
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Luar Negeri China Wang Yi kembali menegaskan negaranya akan menjadikan vaksin Covid-19 sebagai sebuah produk publik global. Komentar itu diutarakan Wang Yi usai bertemu utusan dari Indonesia dan Filipina di Provinsi Yunnan, di sebelah barat daya.

        "China dengan sungguh-sungguh akan memenuhi komitmennya untuk menjadikan vaksin sebagai produk publik global setelah berhasil dikembangkan dan digunakan, maka akan berkontribusi pada aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin di negara berkembang,” kata Wang Yi, diberitakan Xinhua pada Sabtu (19/11/2020), sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari SCMP.

        Baca Juga: Terpidana yang Kabur Asal China Ditemukan Mati Membusuk

        "Beberapa perwakilan negara Asia Tenggara telah menyatakan minatnya untuk bekerja sama dengan China dalam penelitian dan pengembangan vaksin," tambahnya.

        China merupakan negara pemimpin dalam pengembangan vaksin Covid-19, terhitung empat dari 11 kandidat dalam uji klinis tahap akhir di seluruh dunia.

        Namun, Negeri Tirai Bambu juga dikenal dengan skandal vaksin, yang telah menimbulkan pertanyaan tentang kemanjuran dan keamanan produknya.

        Awal bulan ini, Beijing mendaftar ke COVAX, sebuah inisiatif global dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dirancang untuk memastikan distribusi yang adil dari vaksin Covid-19, terutama ke negara-negara miskin.

        "Kami dengan sungguh-sungguh berjanji untuk membuat vaksin yang dikembangkan dan disebarkan oleh China sebagai barang publik global, yang akan diberikan kepada negara-negara berkembang sebagai prioritas," kata juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying pada 8 Oktober lalu.

        Beijing juga telah menawarkan pinjaman sebesar 1 miliar dolar AS (Rp14,7 triliun) kepada negara-negara Amerika Latin dan Karibia untuk memudahkan akses ke vaksin China.

        China juga sering membuat janji bahwa negara anggota ASEAN akan memiliki akses prioritas vaksin China setelah tersedia. Ini dilakukan sebagai tanda pentingnya vaksin di kawasan tersebut, meskipun terlibat dalam sengketa di Laut China Selatan.

        Dalam wawancara dengan surat kabar tabloid China Global Times pekan lalu, duta besar Malaysia di Beijing Raja Nushirwan Zainal Abidin mengatakan Kuala Lumpur akan menangani masalah Laut China Selatan dengan Beijing atas dasar saling menghormati dan kesadaran bersama.

        "Jika vaksin tersedia untuk kami, kami akan menganggapnya sebagai ekspresi lain dari hubungan historis yang sangat baik antara kedua negara kami," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: