Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Alhamdulillah, Umat Kristen Arab Ramai-ramai Kecam Penistaan Islam oleh Prancis

        Alhamdulillah, Umat Kristen Arab Ramai-ramai Kecam Penistaan Islam oleh Prancis Kredit Foto: Antara/REUTERS/Gonzalo Fuentes
        Warta Ekonomi, Doha -

        Umat Kristen Arab pada hari Minggu bergabung dengan mereka yang mengutuk pernyataan baru-baru ini oleh otoritas Prancis terhadap Islam dan Nabi Muhammad.

        Pada hari Rabu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia tidak akan mencegah penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berekspresi, sebuah pernyataan yang memicu kemarahan di dunia Arab dan Muslim. 

        Baca Juga: Hamas Bilang Macron Tanamkan Benih-benih Rendahkan Islam

        Jalal Chahda, seorang penyiar senior dengan saluran berita Al-Jazeera yang berbasis di Qatar, mengatakan dalam sebuah tweet;

        "Saya Jalal Chahda, seorang Kristen Levantine Arab, dan saya dengan keras menolak dan mencela penghinaan terhadap Nabi Islam, Utusan Tuhan #Mohammad. Berkah dan damai."

        Chahda juga melampirkan foto, dengan komentar berbunyi; "Muhammad, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian." Rekan Muslim-nya memuji tweet tersebut. 

        Ghada Owais, presenter Al-Jazeera lainnya yang juga beragama Kristen, men-tweet ulang tweet Chahda, dengan mengatakan: "Saya menolak untuk menyakiti perasaan Muslim atau untuk menggeneralisasi terorisme dan mengaitkannya dengan Islam."

        Seorang pengguna Twitter bernama Ayman Dababneh berkomentar; "Siapa yang menyinggung dan tidak menghormati saudara Muslim saya, tidak menghormati saya sebagai seorang Kristen Yordania." Dia juga melampirkan foto yang dengan tulisan berbunyi; "Saya seorang Kristen menentang pelecehan (terhadap) Islam."

        Pengguna Twitter bernama Michael Ayoub menulis: "Saya benar-benar membenci orang (yang) menghina agama orang lain atau mengejek-Nya aatau utusan-Nya." 

        "Apa yang terjadi di Prancis adalah kemerosotan, dan ini menggarisbawahi bahwa mereka sangat jauh dari ajaran Alkitab," imbuh Ayoub, seperti dikutip Anadolu, Senin (26/10/2020).

        Pengguna Twitter, Raymond Maher, menulis; "Sejak kemarin, yang saya lihat di newsfeed Facebook saya hanyalah posting-an orang Kristen yang mengutuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad, dan begitulah sifat kami di Mesir. Kami adalah satu (Muslim dan Kristen)."

        Di Facebook, puluhan orang Kristen termasuk "Fathi Daniel" dan "Wael Elbatl" mem-posting gambar dengan komentar serupa yang disertai dengan pujian dari umat Islam.

        Pengacara Mesir, Nevin Malak, juga men-tweet di bawah tanda pagar "#Against insulting the prophet (Melawan penghinaan nabi)" dengan mengutip beberapa ajaran Alkitab yang menyerukan untuk menghormati agama lain.

        Selama beberapa hari terakhir, Prancis telah menyaksikan pemasangan gambar-gambar yang menghina Nabi Muhammad di fasad beberapa bangunan di negara itu.

        Selain kartun provokatif, awal bulan ini, Presiden Macron menggambarkan Islam sebagai agama yang sedang dalam krisis dan mengumumkan rencana untuk undang-undang yang lebih keras untuk menangani apa yang disebutnya "separatisme Islam" di Prancis.

        Muslim Prancis menuduhnya mencoba menekan agama mereka dan melegitimasi Islamofobia.

        Beberapa negara Arab serta Turki dan Pakistan juga mengutuk sikap Macron terhadap Muslim dan Islam, di mana Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemimpin Prancis itu membutuhkan "pemeriksaan kesehatan mental."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: