Bank Indonesia mencatat kredit yang disalurkan oleh perbankan terkontraksi pada September 2020. Penyaluran kredit pada September 2020 tercatat sebesar Rp5.529,4 triliun atau tumbuh negatif -0,4% (yoy), berbalik arah bila dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya (0,6%, yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatakan penurunan laju penyaluran kredit seiring dengan perlambatan kredit kepada debitur korporasi dan perorangan. Penyaluran kredit kepada korporasi tercatat dari 0,7% (yoy) pada Agustus 2020 menjadi tumbuh negatif -0,7% (yoy) pada September 2020.
"Demikian juga, penyaluran kredit pada debitur perorangan mengalami perlambatan, dari 1,0% (yoy) menjadi 0,7% (yoy) pada bulan laporan," katanya di Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Baca Juga: OJK Perpanjang Restrukturisasi Kredit, Ekonom: Sangat Dibutuhkan
Berdasarkan jenis penggunaannya, perlambatan kredit dipengaruhi oleh melambatnya penyaluran kredit pada seluruh jenis penggunaannya. Kredit Modal Kerja (KMK) masih menunjukkan pertumbuhan negatif sebesar -3,1% (yoy) pada September 2020, terutama pada sektor Industri Pengolahan dan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR).
KMK sektor Industri Pengolahan pada September 2020 tumbuh negatif sebesar -1,7% (yoy), lebih dalam dari bulan sebelumnya (-1,3%, yoy). Penurunan tersebut terutama terjadi pada kredit industri makanan khususnya di DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Sementara, KMK sektor PHR juga tumbuh negatif, sebesar -5,5%(yoy), lebih dalam dibandingkan pertumbuhan bulan Agustus 2020 sebesar -4,3% (yoy), terutama bersumber dari penurunan KMK subsektor perdagangan minyak kelapa sawit di Sumatera Utara dan Lampung.
Kredit investasi (KI) tercatat tumbuh 3,4% (yoy) pada September 2020, melambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,0% (yoy). Menurut Onny perlambatan tersebut terutama pada sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan serta sektor Listrik, gas, dan air bersih (LGA).
KI sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan melambat, dari 1,4% (yoy) menjadi 1,2% (yoy) pada September 2020, terutama kredit yang disalurkan untuk subsektor perkebunan tebu di Sulawesi Tenggara dan Lampung.
Baca Juga: KAI Dihajar Covid-19: Buntung Dua Kali Untung
"Sementara itu, KI sektor LGA pada September 2020 tumbuh negatif sebesar -0,6% (yoy), berbalik arah dibandingkan bulan sebelumnya (1,2%, yoy), khususnya pada subsektor ketenagalistrikan di DKI Jakarta dan Sumatera Selatan," jelas dia.
Adapun pertumbuhan Kredit Konsumsi (KK) pada September 2020 melambat, dari 1,1% (yoy) pada bulan Agustus 2020 menjadi 0,8% (yoy), disebabkan oleh perlambatan pada kredit KPR/KPA dan KKB.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: