Pasang Badan Buat Jokowi-Ma'ruf: Dari Cendana hingga HTI, Merongrong Reformasi
Sejumlah aktivis era reformasi 1998 membentuk gerakan bernama Barikade 98. Organisasi baru ini digagas guna menjaga Indonesia dari sabotase serta ancaman perpecahan termasuk merongrong pemerintahan yang sah.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Barikade 98, Benny Rhamdani, menjelaskan bahwa tujuannya dibentuk organsiasi baru ini adalah untuk memperkuat demokrasi. Baca Juga: Serius Nih? Orang Istana Blak-Blakan: Cuma Sedikit Anak Muda Nolak UU Cipta Kerja
"Kami sudah berikrar dan ingin menegaskan bahwa tidak ada satu pihak manapun juga yang bisa melakukan blokade dan sabotase atas agenda-agenda reformasi 98,” ujar Benny dalam keterangan pers di Kantor Barikade 98, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (28/10/2020).
Barikade 98 menilai saat ini ada pihak tertentu yang mencoba memanfaatkan gejolak situasi kekinian yang ada di masyarakat, mahasiswa dan buruh. Baca Juga: Merger Bank Syariah, Jokowi: Kita Bangkitkan Si Raksasa Tidur!
Pihak tersebut berusaha melemahkan bahkan jika didiamkan menurut Benny, bisa ambil alih pemerintahan yang sah dari Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
“Kami tahu dan yakin, kekuatan mahasiswa, buruh dan rakyat adalah kekuatan sejati reformasi. Kami juga tidak akan mendiamkan jika ada yang menunggangi kesejatian dan kemurnian perjuangan,” terangnya.
Dia menyebut Barikade 98 siap berhadapan, dengan pihak mana pun yang mau mengganti ideologi Pancasila dan UUD 1945. Barikade 98 mengaku siap menghadapi pihak manapun yang anti NKRI.
Benny mengamati di kondisi sekarang, ada empat kelompok yang diduga kuat terus mengganggu Pemerintahan Jokowi. Gerak mereka dinilai semakin terlihat jelas merongrong reformasi dan demokrasi.
"Pertama, oknum Cendana. Kedua, oligarki orde baru. Ketiga, para pengusaha hitam atau mereka yang tersingkir dari panggung penguasaan ekonomi sejak Jokowi jadi presiden, keempat, eks HTI dan jaringannya," ungkap Benny.
Benny menambahkan aktivis 98 bertanggung jawab mengawal agenda reformasi. Sejauh ini, kata Benny, Jokowi sedang melakukan perwujudan agenda-agenda reformasi tersebut.
"Bagi kami adalah Jokowi anak kandung reformasi. Jokowi adalah presiden yang benar-benar setelah lima tahun di periode pertama dan bahkan sisa empat tahun periode kedua ke depan, kami sangat meyakini 1000 persen Jokowi tegak lurus Istiqomah untuk memperjuangkan apa menjadi agenda reformasi 98," ujar dia.
Untuk diketahui dalam pertemuan sekaligus deklarasi, dihadiri beberapa aktivis lintas generasi dan tokoh aktivis 70-an dan tokoh aktivis 80-an.
Tokoh Aktivis 70-an Calvin Lambe mendukung sikap dari Barikade 98 yang menyatakan ada oknum dari Cendana, Oligarki Orde Baru, Pengusaha hitam dan Eks HTI serta jaringannya yang tidak menghendaki iklim demokrasi dan Pemerintahan Jokowi.
“Ada orang-orang tertentu yang disebutkan tadi, ada empat kelompok yang ingin menghentikan demokrasi yang dibangun,” sebut Calvin Lambe Calvin juga mengingatkan agar Barikade 98 tetap tegak lurus mendukung dan mengawal Presiden Jokowi sampai 2024.
“Kami ingin melihat, para pelaku, pewaris dan penerus jiwa reformasi untuk tetap tegak lurus mendukung dan mengawal pemerintahan yang sah. Kami mengawal agenda-agenda reformasi dan akan mengambil sikap menjadi Tutwuri Handayani.” Tegasnya.
Hadir pula tokoh aktivis 80-an Bob Randi Lawe. Ia menilai masih ada oknum rezim Orde Baru yang menikmati kekuasaan sehingga tidak rela terjadi perubahan.
Ia juga berharap Barikade 98 harus tetap tegak lurus mengawal Jokowi agar tidak kehilangan fokus dari godaan orang-orang di sekelilingnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: