Pemerintah menilai dampak pandemi Covid-19 belum sepenuhnya mereda pada tahun 2021 mendatang. Maka, pemerintah masih berupaya keras untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat terdampak pandemi di tahun 2021, salah satunya lewat bantuan sosial (bansos). Meski tetap bergulir, Menteri Sosial Juliari Batubara mengakui bila program bansos pada tahun 2021 tidak akan semasif tahun ini.
"Rencananya bansos tahun depan tidak semasif tahun ini karena fokus daripada pemerintah sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo adalah pemulihan kegiatan ekonomi dan bagaimana kita mengadakan vaksin," kata Mensos Ari di Jakarta, Minggu (01/11/2020).
Baca Juga: Pos Indonesia Optimis Penyaluran Bansos Rampung Sesuai Target
Ia menjelaskan program vaksinasi ini sangat masif dan membutuhkan anggaran cukup besar. Alhasil, bantuan sosial dari Kementerian Sosial (Kemensos) akan dikonsolidasikan atau sedikit dikurangi. Konsolidasi itu juga berlandaskan pertimbangan lain mengingat pemerintah secara nasional akan banyak mengembangkan program-program pemberdayaan perekonomian pada tahun 2021.
"Di antaranya bantuan untuk UMKM, Program Padat Karya, BLT Dana Desa, Kartu Pra Kerja, dan sebagainya," ungkapnya.
Terkait dengan keberlanjutan bansos, Mensos memastikan bahwa bansos khusus berupa Bansos Tunai (BST) akan tetap berjalan. BST tahun 2021 akan menjangkau 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan indeks Rp200 ribu/KPM/bulan. Untuk mendukung program tersebut, Kemensos mengalokasikan anggaran sebesar Rp12 triliun.
"BST akan dilanjutkan selama enam bulan yakni dalam periode Januari-Juni 2021. Sasaran program akan meliputi 34 provinsi atau seluruh provinsi di Indonesia, jadi termasuk DKI Jakarta," bebernya.
Sementara itu, bansos lain seperti Bansos Sembako (BSS), Bansos Beras (BSB), dan lain-lain untuk sementara tidak akan dilanjutkan tahun depan. Namun dia mengatakan, hal ini sifatnya masih sementara dan fleksibel tergantung situasi tahun depan, dan keputusan Presiden.
Meskipun demikian, bantuan sosial reguler berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako dipastikan akan tetap berjalan normal pada tahun 2021. Kedua program ini masih menjadi program penting pemerintah dalam upaya mempercepat penurunan angka kemiskinan.
"Untuk program PKH dan tetap berjalan dengan normal. Untuk PKH, tahun 2021 akan menjangkau 10 juta KPM dengan anggaran Rp30,4 triliun. Kemudian untuk BPNT/Program Sembako akan menjangkau 18,5 juta KPM dengan anggaran Rp44,7 triliun," pungkas Mensos.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Shanies Tri Pinasthi
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: