Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Denny Siregar Justru Heran Ada Orang yang Ngamuk Soal Penghinaan Kartun Nabi Muhammad

        Denny Siregar Justru Heran Ada Orang yang Ngamuk Soal Penghinaan Kartun Nabi Muhammad Kredit Foto: Twitter/dennysiregar7
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Buzzer yang selama ini dikenal pro-pemerintah Denny Siregar mempertanyakan orang-orang yang marah karena tersinggung dengan karikatur Nabi Muhammad SAW yang diterbitkan majalah satire Prancis Charlie Hebdo.

        Akibatnya, terjadi sejumlah aksi kekerasan serta memicu Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengeluarkan pernyataan bahwa Islam agama yang sedang mengalami krisis. 

        Pernyataan ini juga yang kemudian menuai banyak kecaman, bahkan ajakan untuk memboikot semua produk Prancis, seperti yang digaungkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan pemimpin muslim di dunia, hingga politikus Gerindra, Fadli Zon.

        “Ada teman yang nanya, ‘lu kok gak ngamuk ada yang menghina nabi lu?’.Gue heran, yang mana? Yang di Charlie Hebdo? Bukan, itu bukan nabi gua. Nabi gua pasti gak begitu. Dia ngamuk, ‘terus yang seperti apa?’. Gue senyum sendiri. Berarti dia belum kenal sama nabinya,” tulis Denny di akun twitter @Dennysiregar7, Jumat, 30 Oktober, Selasa, 3 November 2020.

        Baca Juga: Puji-Puji Omnibus Law, Denny Siregar: Ini yang Disebut Jokowi Tanpa Beban

        Menurutnya, pembuat kartun Nabi Muhammad SAW tidak memahami sosok Sang Nabi. Karena pembuat karikatur tak pernah membaca kisah Nabi Muhammad.

        “Nabi Muhammad itu dikenal lewat kata-katanya, perbuatan beliau tertuang dalam hadis-hadis, bukan dari wajah beliau. Dari apa yang gua baca selama ini, tidak seperti yang digambarkan Charlie Hebdo. Mereka bahkan tidak membaca kisah tentang nabi. Jadi bagaimana lu bisa simpulkan mereka bicara nabi?” ujarnya.

        Yang membuatnya sedih justru bukan karikatur Nabi Muhammad SAW, namun melihat orang-orang diam ketika ada kekerasan di sekitarnya.

        “Yang gua sedihkan itu, mereka ribut masalah penghinaan nabi lewat karikatur. Tapi diam ketika ada bom bunuh diri di negaranya yang membunuh orang tidak berdosa, wanita, dan anak-anak dengan nama Tuhan dan nabinya. Bahkan, mengecam pun tidak. Itu yang sebenar-benarnya penghinaan,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: