Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Celetuk Biden ke Pentolan-pentolan Eropa: AS yang Dulu Telah Kembali!

        Celetuk Biden ke Pentolan-pentolan Eropa: AS yang Dulu Telah Kembali! Kredit Foto: Antara/REUTERS/Kevin Lamarque
        Warta Ekonomi, Berlin -

        Kantor pemerintahan Kanselir Angela Merkel mengatakan pada Selasa (10/11/2020) bahwa Merkel telah memberi selamat kepada Joe Biden, presiden yang diproyeksikan memenangkan pemilu AS, dan wakilnya Kamala Harris, melalui panggilan telepon.

        Juru bicara Merkel, Steffen Seibert, mengatakan Biden dan Merkel berbicara tentang pentingnya kemitraan trans-Atlantik.

        Baca Juga: Sukses Bikin Trump Keok, Guru Besar AS Sebut Biden Hadapi Tantangan Mirip dengan Indonesia

        Seibert menambahkan bahwa dalam panggilan telepon tersebut, Merkel "menyuarakan keinginannya untuk kerja sama yang erat dan dapat dipercaya."

        "Kanselir dan Biden sepakat bahwa kerja sama trans-Atlantik sangat penting mengingat banyaknya tantangan global," kata Seibert.

        Sebelumnya, lewat ucapan selamatnya pada Senin (9/11/2020), Merkel mengatakan dia akan bekerja sama erat dengan Biden. Nada bicaranya sangat berbeda bila dibandingkan dengan komunikasi kanselir kepada Presiden Donald Trump pasca kemenangan Pemilu AS 2016.

        Kala itu, Merkel tampak 'berceramah' tentang perlunya menghormati nilai-nilai demokrasi.

        Prancis dan Inggris juga sampaikan hal serupa

        Banyak pemimpin Eropa yang menyuarakan harapan serupa, yakni memperbaiki hubungan dengan AS di bawah pemerintahan Biden. Selama empat tahun kepemimpinan Trump, hubungan AS dengan Eropa menjadi sulit.

        Biden juga berbicara dengan pemimpin Eropa lainnya, seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Selasa (10/110, bahkan dengan sekutu Donald Trump.

        "Saya memberi tahu mereka bahwa Amerika telah kembali. Kami akan kembali untuk mencapai tujuan bersama. Ini bukan soal Amerika sendiri," kata Biden kepada wartawan di negara bagian asalnya, Delaware.

        Namun, ada spekulasi tentang semulus apa hubungan antara Biden dan Johnson ke depan, mengingat PM Inggris tersebut dekat dengan Trump, juga tentang pemikiran Biden soal Brexit, dan sejarah masalah personal Johnson dengan Barack Obama selama kampanye referendum Brexit.

        Meski begitu, Johnson adalah salah satu pemimpin dunia yang pertama kali memberi selamat kepada Biden atas proyeksi kemenangannya di pemilu AS. Kantor Johnson mengatakan bahwa lewat panggilan telepon, Johnson "mengucapkan selamat dengan hangat" kepada Biden.

        "Saya berharap untuk memperkuat kemitraan negara kita dan bekerja dengannya dalam prioritas bersama kita - dari menangani perubahan iklim, mendukung demokrasi dan rekonstruksi hingga pemulihan dari pandemi, '' cuit Johnson di Twitternya, usai panggilan telepon.

        Sementara, kantor kepresidenan Macron mengatakan bahwa pemimpin Prancis itu berbicara dengan Biden bahwa dia siap bekerja sama dalam bidang iklim, kesehatan, dan perang melawan terorisme. Macron menuliskan komentarnya di Facebook.

        "Kami akan punya banyak hal yang harus dikerjakan bersama untuk mendukung prioritas bersama - iklim, kesehatan global, keamanan internasional - dan tindakan multilateral yang efektif," kata Macron.

        'Waktunya untuk agenda trans-Atlantik baru'

        Banyak pemimpin Eropa dibuat terkejut ketika Trump mengeluarkan AS dari Perjanjian Iklim Paris, mengenakan tarif pada produk Uni Eropa dan keluar dari badan multilateral yang telah didukung Amerika selama beberapa dekade.

        Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Selasa (10/11/2020) mengatakan Eropa harus mengambil inisiatif dalam bekerja sama dengan pemerintahan AS berikutnya. Dia mengatakan, tidak berarti kerja sama itu kembali ke agenda lima tahun lalu.

        "Aliansi kami didasarkan pada nilai-nilai dan sejarah bersama. Pada keyakinan bersama, untuk bekerja sama membangun dunia yang lebih kuat, lebih damai dan lebih sejahtera," kata von der Leyen dalam pidatonya kepada duta besar Uni Eropa di seluruh dunia.

        "Tujuan ini akan selalu dipertahankan. Namun dalam pandangan global yang berubah, saya yakin sudah waktunya untuk agenda trans-Atlantik baru yang sesuai untuk dunia saat ini,” tambahnya.

        Seorang pejabat UE mengatakan 27 negara blok itu akan segera membahas untuk "menghidupkan kembali hubungan trans-Atlantik" dan "memperkuat dialog politik" dengan Biden.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: