Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BBM Premium Dihapus Mulai 2021, Ini Kata Pertamina

        BBM Premium Dihapus Mulai 2021, Ini Kata Pertamina Kredit Foto: Antara/Fauzan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mulai 1 Januari 2021, BBM jenis premium (RON 88) dikabarkan tak tersedia lagi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU di Jawa, Madura, dan Bali. Kabar ini datang dari Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan, Kementerian Lingkugan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Karliansyah.

        Menanggapi hal tersebut, Pjs VP Corporate Communication Pertamina, Heppy Wulansari, mengatakan bahwa PT Pertamina (Persero) mendukung upaya pemerintah menciptakan udara yang bersih dan sehat. Salah satunya dengan mendorong penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan dalam Program Langit Biru.

        Baca Juga: Premium Dihapus, Indef: Formalitas Sajalah!

        "Kebijakan penyaluran premium merupakan kewenangan pemerintah," kata Wulansari dalam keterangannya, Sabtu (14/11/2020).

        Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, RM Karliansyah, mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengendalikan pencemaran udara dari penggunaan BBM kendaraan bermotor. Hal itu dibarengi dengan rencana Pertamina mengurangi penyaluran bahan bakar minyak jenis premium.

        "Syukur alhamdulillah Senin malam lalu saya bertemu dengan direktur operasi Pertamina. Beliau menyampaikan, per 1 Januari 2021 Premium di Jamali (Jawa, Madura, dan Bali) khususnya itu akan dihilangkan, menyusul kota-kota lainnya di Indonesia," kata Karliansyah dalam diskusi virtual, Jumat (13/11/2020).

        Selain itu, ia juga berharap implementasi Euro 4 tidak memerlukan waktu yang terlalu lama. Para pemasok bahan bakar juga diharapkan bisa segera dapat membangun kilang yang dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar ramah lingkungan.

        Menanggapi hal itu, Vice President (VC) Promotion dan Marketing Communication Pertamina, Dholly Arifun Dahlia, mengatakan bahwa sebenarnya pihaknya tidak berupaya menghilangkan Premium. Namun, dalam programnya sampai dengan Desember 2020, dilakukan pengurangan titik pasok.

        Berbarengan dengan hal tersebut, Pertamina juga mengedukasi masyarakat soal manfaat penggunaan Pertalite dan ada program penyamaan harga dengan Premium.

        "Kemudian dua bulan dikurangi menjadi diskonnya Rp800, kemudian dua bulan lagi Rp400, tapi tetap ada premium sampai Desember," kata Arifun.

        Pertamina mencatat porsi BBM Premium terhadap seluruh penjualan BBM sebanyak 35 persen per Februari 2020. Dengan adanya program langit biru, Pertamina menargetkan pengurangan BBM 5-10 persen komposisinya terhadap Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: