Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jika Gopay 'Pisah' dari Gojek, Maka Ini Skenario yang Terjadi ....

        Jika Gopay 'Pisah' dari Gojek, Maka Ini Skenario yang Terjadi .... Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gojek akan memfokuskan tim manajemen pada dua bisnis, yakni: layanan ride hailing dan layanan keuangan demi mendorong pertumbuhan.

        Asal tahu saja, mulai 1 Januari 2021, Kevin Aluwi akan berfokus pada layanan ride-hailing dan pengantaran makanan dan barang. Di sisi lain, Andre Soelistyo akan menggarap bisnis pembayaran digital dan layanan keuangan Gopay dan Pay Later.

        "Kami melihat dua portofolio bisnis utama, bersama dengan layanan pembayaran digital dan keuangan, telah tumbuh semakin besar dan tiap portofolio butuh keterampilan dan fokus berbeda," ujar Co-CEO Gojek dalam keterangan resminya, sebagaimana Warta Ekonomi lansir dari KrAsia, Jumat (20/11/2020).

        Baca Juga: Ini Loh Keuntungan Investasi Telkomsel ke Gojek dari Perspektif Ekonom

        Baca Juga: Wah, Apple Lagi Garap iPhone Lipat Loh, Ini Dia Bocoran Tampilannya!

        Asal tahu saja, Gojek mengklaim meraup 12 miliar dolar AS (sekitar Rp170,5 triliun) dari segi nilai transaksi kotor tahunan (GTV), meningkat 10% daripada tahun sebelumnya.

        Perusahaan mengaku, "seluruh lini produk menghasilkan margin positif."

        Potensi Gopay 'Pisah' dari Gojek

        CEO Gopay saat ini, Aldi Haryopratomo akan meninggalkan jabatannya pada awal 2021. Kemudian, posisinya akan terisi oleh COO Hans Patuwo.

        Meski Gojek tak mengungkap rincian pendapatan, transaksi Gopay dan Pay Later kabarnya meningkat 3 kali lipat. Bahkan, sejak 2018, layanan keuangan berkontribusi paling besar terhadap GTV perusahaan.

        Ekonomi dari INDEF, Bhima Yudhistira menilai, Gopay merupakan sumber utama pendapatan Gojek saat ini--di tengah terpukulnya layanan ride-hailing akibat pandemi. "Penghasilan dari Gopay dapat dianggap sebagai pengganti pendapatan yang hilang dari ride-hailing," katanya.

        Lebih lanjut, Bhime yakin kalau mengutamakan layanan keuangan akan berdampak positif bagi GoPay. Sebab, menurutnya, sektor keuangan seperti fintech begitu menarik atensi investor saat ini.

        "Jika Gopay masuk ke sektor perbankan digital, mereka bisa menjadi pemain dominan di Indonesia," ujar Bhima."

        Selain itu, skenario alternatif ialah 'pisahnya' Gopay dari induk perusahaan. Jika hal itu terjadi, maka hubungan antara Gojek dan Gopay akan menjadi seperti Alibaba dan Ant Financial; di mana kedua bisnis punya pemangku kepentingan yang terpisah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: