Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kok Bisa Begini! Jutaan Orang Sambut Habib Rizeq, Tapi Pakar Bilang Belum Ada yang Covid

        Kok Bisa Begini! Jutaan Orang Sambut Habib Rizeq, Tapi Pakar Bilang Belum Ada yang Covid Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal/aww.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pakar Epidemiolog FKM Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono mengatakan hingga saat ini belum ada laporan positif Covid-19 dari jutaan orang yang menyambut kepulangan Habib Rizieq SHihab di Bandara Soekarno-Hatta.

        Diketahui juga, berdasarkan data yang dia miliki, belum ada laporan kasus positif Covid-19 akibat kerumunan dalam jumlah banyak yang terjadi di Petamburan, Tebet, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Baca Juga: 4 Tips Sederhana Bentengi Diri dari Covid-19 Saat Musim Hujan Tiba

        “Menurut FKM-UI dari data yang ada belum ditemukan klaster akibat kerumunan di Petamburan dan Tebet. Kenaikan kasus di Jakarta lebih mungkin terjadi akibat dampak libur panjang,” ujarnya, kepada wartawan, Selasa (24/11/2020). Baca Juga: "Pak Jokowi, Mending Bapak Fokus Urus Negara, Habib Rizieq Biar Diurus Nikita Mirzani"

        Lanjutnya, ia juga membantah Satgas Penanganan Covid-19 yang menyebut muncul klaster penularan virus corona di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat.

        Ia menyebut tidak ada klaster Petamburan meskipun terjadi kerumunan pada saat penjemputan HRS di Bandara Soetta, Maulid Nabi di Petamburan dan Tebet beberapa waktu lalu.

        Berdasarkan data yang dimiliki FKM-UI, kata Pandu, kenaikan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta berasal dari klaster keluarga usai libur panjang 28 Oktober-1 November lalu.

        “Menurut saya enggak ada klaster Petamburan, yang positif memang banyak. Tapi enggak ada kaitannya dengan klaster kerumunan itu. Kalau klaster keluarga yang berlibur, itu ada,” katanya lagi.

        Sambungnya, “Di Tebet klaster keluarga karena cuti liburan terbanyak, ditemukan 19 klaster keluarga,” kata Pandu menambahkan.

        “Petamburan itu kan bilangnya dikaitkan dengan HRS, enggak juga. Jadi keliatannya sih ini ada gerakan-gerakan untuk jelekin kerumunan tadi,” ujarnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: