Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Makin Kencang! Pentolan KAMI Kembali Beraksi, Gatot Lantang Bersuara Pemerintah Gagal

        Makin Kencang! Pentolan KAMI Kembali Beraksi, Gatot Lantang Bersuara Pemerintah Gagal Kredit Foto: ANTARA FOTO
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presidium  Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo, kembali mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintah gagal telah gagal dalam mengatasi permasalahan, khususnya pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi.

        "Pandemi Covid-19 hingga bulan November 2020 di Indonesia belum mereda bahkan belum ada tanda akan berakhir," ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/11/2020). Baca Juga: Duh, Pak Gatot Nurmantyo! Anda Buat Bingung Saja

        Lanjutnya, ia juga mencermati sikap pemerintah yang tidak melaksanakan UU 6/2018tentang Kekarantinaan Kesehatan secara konsekwen, terutama tidak segera dibuatnya peraturan pemerintah tentang UU tersebut. Baca Juga: Lagi Jaga Positioning Politik, Gatot Jaga Jarak dengan Pemerintah

        "Dalam penanggulangan Pandemi Covid-19 terkesan tidak adanya rencana aksi yang jelas dan sistematis, dan pemerintah tidak menggerakkan roda birokrasi secara sistemik dan fungsional sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing," katanya.

        "Penunjukan beberapa menteri sebagai penanggung jawab/koordinator penanggulangan Covid-19 menunjukkan tata kerja yang tumpang tindih dan lemahnya manajemen penanggulangan krisis," imbuh dia.

        Lebih lanjut, mantan Panglima TNI itu mengatakan pemerintah tidak bersungguh-sungguh mengedepankan penanggulangan masalah kesehatan karena mementingkan stimulus ekonomi.

        Sambungnya, meski stimulus ekonomi sudah dikucurkan oleh pemerintah, tetapi resesi masih tidak bisa dihindarkan.

        "Resesi ekonomi tidak diantisipasi oleh pemerintah dengan baik yaitu Pemerintah tidak menggerakkan potensi ekonomi nasional berbasis kemandirian, tidak melakukan efesiensi dan penjadwalan ulang atau pembatalan program-program pembangunan infrasturktur," jelasnya.

        "Sementara itu, pemerintah cenderung untuk membengkakkan hutang luar negeri yang hanya akan membebani rakyat pada masa mendatang," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: