Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Forbes Tegaskan Elon Musk Bukan Orang Terkaya Kedua di Dunia, Kenapa?

        Forbes Tegaskan Elon Musk Bukan Orang Terkaya Kedua di Dunia, Kenapa? Kredit Foto: Reuters/Shannon Stapleton
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Berkat pencapaian saham Tesla, kekayaan bersih Elon Musk hampir empat kali lipat selama pandemi Covid-19. Semula kekayaan Musk 'hanya' USD24,6 miliar pada pertengahan Maret, tetapi kini menjadi USD129,8 miliar (Rp1.883 triliun), menurut perkiraan Forbes. Namun terlepas dari kenaikan kekayaan ini, pria berusia 49 tahun ini belum menjadi orang terkaya kedua di dunia.

        Forbes saat ini mencatatkan Musk di posisi No. 3, di belakang Jeff Bezos, yang berkuasa dengan USD182,6 miliar, serta di belakang taipan barang mewah Prancis Bernard Arnault yang memiliki USD140,6 miliar. Dengan lonjakan nilai saham Tesla minggu ini, Musk melampaui Bill Gates, yang kini berada di posisi keempat, senilai USD119,4 miliar.

        Baca Juga: Terungkap Penyebab Harta Bill Gates Tergerus hingga Disalip Bos Tesla Elon Musk

        Sebagaimana diketahui, Musk memiliki 21% dari saham Tesla. Namun, ia telah menjaminkan lebih dari setengah sahamnya untuk pinjaman pribadi; Forbes pun memberlakukan diskon 25% pada kepemilikan sahamnya untuk memperhitungkan pinjaman. Perkiraan kekayaan bersih Musk mencakup opsi senilai USD25 miliar yang dianugerahkan kepadanya sejak Mei sebagai bagian dari rencana kompensasi 12 tahap yang akan ia dapatkan.

        Selain itu, Musk juga memiliki sekitar 48% saham dari SpaceX, perusahaan roket yang baru-baru ini melakukan peluncuran pertamanya dengan astronot di dalamnya. Investor menilai SpaceX sebesar USD46 miliar pada bulan Agustus. Namun, setelah menerapkan diskon 10% perusahaan swasta Forbes, saham SpaceX Musk sejatinya hanya bernilai di bawah USD20 miliar.

        Sebagaimana telah diketahui, saham Tesla telah meningkat 36% sejak Selasa 17 November ketika S&P Global mengumumkan bahwa perusahaan mobil listrik itu akan ditambahkan ke indeks S&P 500 pada 21 Desember. Penambahan indeks berarti akan lebih banyak lagi reksa dana terkait dengan S&P 500 yang akan membeli saham Tesla. .

        Dengan kapitalisasi pasar saat ini USD525 miliar, Tesla bernilai jauh lebih besar dari gabungan Toyota (USD198 miliar) dan General Motors (USD66 miliar). Dalam tiga kuartal pertama tahun 2020, Tesla mengirimkan 318.000 mobil, sejatinya angka tersebut hanya sebagian kecil dari jumlah yang diproduksi oleh pembuat mobil besar dunia, Toyota.

        Saat dihubungi Forbes pada bulan JUli soal kenaikan harta kekayaannya yang meroket, Musk mengaku tidak peduli.

        "Saya benar-benar tidak peduli. Angka-angka ini naik dan turun, tapi yang terpenting adalah membuat produk hebat yang disukai banyak orang," tandas Musk.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: