Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Diversifikasi?

        Apa Itu Diversifikasi? Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Diversifikasi adalah usaha penganekaragaman produk atau bidang usaha yang dilakukan suatu perusahaan atau investor untuk memaksimalkan keuntungan sehingga arus kas perusahaan dapat lebih stabil. Ini dilakukan perusahaan untuk mengatasi krisis ekonomi.

        Selain itu, diversifikasi bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dengan berinvestasi di area berbeda yang masing-masing akan bereaksi berbeda terhadap peristiwa yang sama.

        Baca Juga: Apa Itu Diskonto Bank?

        Sebagian besar profesional investasi setuju bahwa, meskipun tidak menjamin kerugian, diversifikasi adalah komponen terpenting untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang sambil meminimalkan risiko.

        Sehingga apabila suatu perusahaan mengalami kemerosotan pendapatan atau bahkan kerugian, di salah satu perusahaan lain atau negara/daerah, di sana bisa mendapatkan kelebihan pendapatan, sehingga kekurangan yang terjadi bisa tertutupi.

        Biasanya hal ini dilakukan oleh perusahan besar karena dengan demikian perusahaan dapat menjamin pendapatan atau arus kas yang lebih stabil sehingga meningkatkan kepercayaan kepada pemegang saham.

        Diversifikasi dalam saham juga perlu dilakukan. Katakanlah Anda hanya memiliki portofolio saham maskapai penerbangan. Jika diumumkan bahwa pilot maskapai penerbangan akan mogok tanpa batas dan semua penerbangan dibatalkan, harga saham maskapai penerbangan akan turun.

        Oleh karena itu, Anda harus melakukan diversifikasi secara menyeluruh, tidak hanya jenis perusahaan yang berbeda tetapi juga jenis industri yang berbeda. Semakin banyak saham di berbagai industri, semakin baik.

        Penting juga untuk melakukan diversifikasi di antara kelas aset yang berbeda. Aset yang berbeda seperti obligasi dan saham tidak akan bereaksi dengan cara yang sama terhadap kejadian buruk. Kombinasi kelas aset akan mengurangi sensitivitas portofolio terhadap perubahan pasar. 

        Secara umum, pasar obligasi dan ekuitas bergerak berlawanan arah, jadi jika portofolio Anda terdiversifikasi di kedua area, pergerakan yang tidak menyenangkan di satu area akan diimbangi dengan hasil positif di area lain.

        Selain itu juga dari segi lokasi dan geografis, Diversifikasi juga berarti Anda harus mencari peluang investasi di luar batas geografis. Bagaimanapun, volatilitas di Indonesia mungkin tidak memengaruhi saham dan obligasi di Eropa, jadi berinvestasi di bagian dunia tersebut dapat meminimalkan dan mengimbangi risiko berinvestasi di dalam negeri.

        Diversifikasi berdasarkan Kelas Aset

        Manajer investasi dan investor sering mendiversifikasi investasi mereka di seluruh kelas aset dan menentukan persentase portofolio yang akan dialokasikan untuk masing-masing kelas aset. Kelas aset itu dapat meliputi:

        1. Saham ekuitas di perusahaan publik
        2. Obligasi yaitu instrumen hutang pendapatan tetap pemerintah dan perusahaan
        3. Real estat seperti tanah, gedung, sumber daya alam, pertanian, peternakan, dan air serta deposit mineral
        4. Dana yang diperdagangkan di bursa yakni keranjang sekuritas yang dapat dipasarkan yang mengikuti indeks, komoditas, atau sektor
        5. Komoditas atau barang dasar yang diperlukan untuk produksi produk atau jasa lain
        6. Uang tunai dan setara kas jangka pendek sebagai dana kas, sertifikat deposito, kendaraan pasar uang, dan investasi jangka pendek berisiko rendah lainnya.

        Biasanya, para investor kemudian akan melakukan diversifikasi investasi dalam kelas aset, seperti dengan memilih saham dari berbagai sektor yang cenderung memiliki korelasi return rendah, atau dengan memilih saham yang kapitalisasi pasar yang berbeda. 

        Untuk obligasi, investor dapat memilih dari obligasi korporasi tingkat investasi, obligasi negara bagian dan kota, obligasi dengan imbal hasil tinggi, dan lain sebagainya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: