Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukti Nol Limbah, Ampas Sawit Kaltim Mengudara ke Mancanegara

        Bukti Nol Limbah, Ampas Sawit Kaltim Mengudara ke Mancanegara Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tak salah jika kelapa sawit dinobatkan sebagai komoditas multifungsi dan zero waste karena semua bagian tanaman termasuk limbah, berdaya guna dan bernilai ekonomis tinggi.

        Buktinya, ampas kelapa sawit yang merupakan sisa pengolahan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dari Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Timur, serta daerah lainnya di Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil menembus pasar mancanegara. Di negara tujuan ekspor, ampas sawit tersebut dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternak.

        Data statistik Dinas Perkebunan Kaltim mencatat, produksi tandan buah segar (TBS) di Kabupaten Kutai Kartanegara sepanjang 2019 yakni sebanyak 4.439.426 ton dengan luas kebun sawit 231.958 hektare dan produktivitas kebun sawit 18,233 ton per hektare.

        Baca Juga: Harga CPO di Hari Sawit Nasional: Tertinggi Sepanjang 6 Tahun Terakhir

        Sementara itu, Kabupaten Kutai Timur mencetak prestasi sebagai kabupaten di Kalimantan Timur dengan produksi TBS mencapai 7.942.051 ton per tahun dengan luas kebun sawit 459.543 hektare dan produktivitas kebun sawit sebesar 23,102 ton per hektare. 

        Kepala Kantor Karantina Samarinda, Agus Sugiyono menjelaskan, kinerja ekspor produk pertanian dan non-pertanian, termasuk ampas sawit tersebut mencatatkan nilai yang besar bagi Kaltim.

        "Ekspor kedua komoditas tersebut sudah dilakukan pelaku usaha sebanyak 48 kali, dengan nilai keseluruhan Rp187,914 miliar. Dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang nilainya Rp Rp43,242 miliar, telah tercapai kenaikan empat–lima kali lipat dari target tiga kali lipat," ujar Agus. 

        Peneliti dari Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Bogor, Arnold P Sinurat mengatakan, setiap tahun, tidak kurang dari 2 juta ton, ampas sawit dihasilkan dari pengolahan CPO dan dibuang dengan percuma. Padahal, komoditas ini dapat dimanfaatkan sebagai komoditas komponen pakan ternak pengganti jagung.

        Secara umum, dilihat dari komposisi nutrisi, ampas sawit memiliki kandungan serat kasar (SK) dan beberapa senyawa polisakarida yang tinggi yang baik untuk hewan ternak.

        Baca Juga: Gapki Kaltim: Mandatori Biodiesel Untungkan Pelaku Sawit

        Lebih lanjut Agus mengatakan, Karantina Pertanian Samarinda terus mendukung akselerasi ekspor produk pertanian asal Kaltim. Terbukti, terjadi peningkatan lalu lintas ekspor komoditas perkebunan yakni olahan kelapa sawit seperti palm kernel expeller (PKE), bungkil sawit serta cangkang sawit, dan komoditas kehutanan yakni olahan kayu seperti plywood, veneer kruing, dan moulding pada 2020 dibandingkan 2019 pada triwulan pertama.

        "Hal ini sebanding dengan program Kementerian Pertanian yakni Gerakan Tiga Kali lipat Ekspor (Gratieks) di tahun 2020," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: